Kisah WNI di Kyiv, Stres dan Trauma Dengar Suara Sirene dan Ledakan

217
Salah satu kawasan di kota Kiev, porak-poranda akibat serangan rusia.(IST)

INDONESIANupdate.id | SETELAH melalui perjalanan selama 24 jam, keluarga Denny Fachry dan Vanda Sakina, beserta dua anak mereka berhasil keluar dari Kyiv, Ukraina. Sempat mengalami stres pasca trauma. Namun kini mereka merasa lega karena sudah bisa berada di tempat yang lebih aman di Bucharest, Rumania.

Rasa lega terpancar pada wajah Vanda Sakina, WNI yang tinggal di Kyiv Ukraina setahun belakangan ini.

“Akhirnya tenang, di negara yang bukan medan perang lagi,” kata Vanda lewat wawancara virtual seperti dikutip VOA.

Vanda mengaku sempat khawatir akan mental kedua anaknya saat masih berada di Kyiv. Waktu itu Vanda dan keluarganya berlindung di salah satu “safe house” Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kyiv. Walau tidak keluar rumah, ledakan dan sirene yang kerap terdengar terus membuat keluarganya takut.

Bunyi sirene membuat anak-anaknya ketakutan. Mereka  berteriak. ‘‘Mama, mama, sirene. Ke bawah, ke basement,’’ kata Vanda menirukan ucapan anaknya.

Ia mengaku anak-anaknya traumanya.

Suami Vanda, Denny Fachry pun juga mengaku sedikit merasakan stres pasca trauma akibat konflik yang terjadi di Kyiv. Ia tidak sendirian, karena hal tersebut juga dirasakan oleh pengungsi lainnya.

“Terus terang ada sedikit PTSD (red.Post-traumatic Stress Disorder). Masih jumpy gitu. Kita lagi duduk, tiba-tiba ada suara sirene. Polisi, langsung kaget. ‘Wah, ada apaan tuh?’ Ada suara apa aja gitu, ternyata tadi ngobrol-ngobrol, teman-teman semua kayak gitu, yang dari Kyiv,” ujar pria yang bekerja di perusahaan minyak dan gas di Kyiv ini.(*/syah)