Kali Ini di Pampang DINDATA, Harpen Ali Bantu Ribuan Ton Air Bersih untuk Warga

240
Harpen Reza Ali, SE, Bacaleg DPRD Sulsel Nomor Urut 3 dari Partai Demokrat hadir di tengah warga yang sedang antri pembagian air bersih.(FOTO: TIM HARPEN ALI)

INDONESIANUPDATE.ID |Bakal calon anggota DPRD Sulsel dari Partai Demokrat Harpen Reza Ali intens membantu kebutuhan warga. Setiap hari, mulai pagi hingga malam hari dua mobil tangki berkapasitas 5 ribu liter hilir mudik ke sejumlah titik demi membantu warga yang tengah dilanda krisis air bersih.

Puluhan ribu air bersih ia salurkan. Warga tak perlu menunggu lama. Air bersih langsung didistribusikan.  Bahkan sampai ke dapur rumah warga. Bantuan yang dilakukan putra pengusaha dan politisi senior Sulsel, A Reza Ali ini sudah berlangsung sejak awal warga Makassar dilanda krisis air bersih, awal September lalu.

‘’Setiap hari kami mendapat laporan dari para tokoh masyarakat. Bantuan ini akan terus kami lakukan. Pokoknya sampai masyarakat benar-benar sudah tidak kesulitan air bersih lagi sampai suplai air dari PDAM kembali normal,’’ jelas Harpen Reza Ali saat terjun langsung ke rumah warga di Kampung Berua, RT 08 RW 08, Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakkukang, Selasa (03/10/2023)

Ratusan warga rela mengantri air bersih bantuan dari Caleg DPRD Sulsel nomor urut 3 Partai Demokrat, Harpen Reza Ali di Pampang.(DOK)

Harpen Ali adalah Bacaleg nomor urut 3. Daerah pemilihannya di  Makasar B. Meliputi Kecamatan Manggala, Panakkukang, Tamalanrea dan Biringkanayya.  ”Saya sangat prihatin dengan kondisi yang dialami warga Makassar. Karena itu tanpa dikomando saya langsung merespon kebutuhan warga untuk menyediakan air bersih sejak awal September lalu,” jelas harpen Ali.

Anak muda yang menggunakan tageline DINDATA, ini adalah salah satu putra A. Reza Ali, pengusaha sukses dan politisi senior yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan (Sulsel) pertama. Ia menyiapkan lebih 20 ribu air bersih setiap harinya. Karena kebutuhan warga makin banyak, Harpen akan menambah jumlah bantuan air dan melebarkan titik bantuan ke sejumlah tempat. Akibat kemarau panjang, kesulitan air bersih hampir dialami seluruh warga di Makassar.