Menurut dia, pembinaan atlet usia dini harus berkesinambungan. Sebab butuh waktu lama untuk bisa mendapatkan atlet baru jika proses pembinaan usia dini diabaikan.
Karena itulah Herman berharap kedepan kooordinator kecamatan (Korcam) harus difungsikan untuk mencari atlet muda mulai dari lorong-lorong yang ada di RT dan RW di 152 kelurahan dan 15 kecamatan.
‘’Harapan kami di voli tidak muluk-muluk. Setiap kecapatan harus difungsikan agar muncul atlet muda yang kemudian dibina di masing-masing cabor sesuai dengan talentanya,” jelas Herman yang juga seorang guru ini.
Harapan Herman sesuai dengan keinginan Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yang telah dipaparkan pula oleh Ahmad Susanto, one studen one sport.
‘’Sehingga akan ada embrio baru untuk memunculkan atlet baru. Di voli kita sudah action untuk mendukung program Pemkot dan KONI Makassar. Hasilnya, sekarang ini ada puluhan anak-anak usia muda untuk kelanjutan pembinaan,” katanya.
Di sisi lain ia juga mengungkapkan kendala klasik yang selama ini dialami pengurus cabor yakni soal anggaran dan minimnya safrana latihan.
‘’Selama ini kita terkendala sarana latihan. Di Makassar sangat minim. Untuk bisa latihan kami terpaksa memanfaatkan fasilitas umum,” ungkap Herman.
Sekretaris Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Kota Makassar, Syahrir juga menaruh harapan besar kepada pengurus KONI Makassar yang baru. Ia berharap perhatian pengurus yang baru dilantik ini bisa benar-benar tercurah.