Harpen Ali Dikeroyok Dua Caleg Bersaudara

106

Pemilih Millenial Cenderung Memilih Sesama Millenial

Pengamat politik Firdaus Muhamad menyebut jelang hari pencoblosan sesungguhnya para caleg sudah bisa melihat dan mengukur seperti apa peta kekuatannya.

Terkait strategi menurunkan saudara ikut bertarung sebagai caleg bayangan, bagian dari strategi demi mempertahankan ‘tahta’. Namun bagi Firdaus, cara seperti ini bisa saja akan menjadi blunder jika tidak dikelolah dengan baik.

‘’Segala sesuatu yang dilakukan harus direncanakan. Dikelolah, dihitung  dan dikalkulasi dengan baik. Jangan sampai jadi bumerang,” jelas pengamat politik yang baru saja diangkat menjadi profesor alias guru besar bidang Komunikasi Politik Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, ini.

Dosen berusia 47 tahun ini mengakui persaingan berebut kursi pada Pileg 2024 ini memang sangat ketat. Apalagi banyak pendatang baru yang masih berusia muda yang bakal jadi ancaman bagi celeg senior berstatus incumbent.

‘’Caleg-caleg muda bisa jandi ancaman. Apalagi kualitas mereka juga tidak kalah hebatnya dari caleg incumbent senior,’’ ungkap Firdaus.

Firdaus mengakui pemilih muda lebih cenderung memilih caleg-caleg  anak muda. Apalagi jumlah pemilih pemula saat ini jumlahnya di atas lebih 50 persen.

‘’Sekarang bagaimana mempertahankan suar. Jangan sampai digembosi. Amunisi yang dikeluarkan dari awal juga bisa berefek. Misalnya membangun publik tetapi harus juga dihitung,” katanya.

Menurutnya, caleg yang melakukan tandem harus cermat melihat lawan. Apalagi jika lawannya caleg dari kalangan millenial. Sentimen  sebagai generasi millinelial bakal jadi ancaman serisu bagi incumben.

‘’Kalau kekuatan lawan hampir sepadan, incumbent harus hati-hati. Apalalagi yang dihadapi caleg millenial. Ingat, potensi pemilih milnenial ada di angka 50+. Sementara kecendrungannya  pemilih millenial lebih memilih sesama milenial,” ungkap Firdaus.

Firdaus mengingatkan pada pileg-pileg  sebelumnya, banyak incumbent yang ditumbangkan oleh caleg dari kalangan millenial. Bahkan ada  yang tidak diperhitungkan. ‘’Jadi caleg pendatang baru jangan dianggap sebelah mata. Mereka wajib diperhitungkan. Apalagi jika keluarga caleg tersebut punya jejaring luas dan punya pengaruh. Ini bisa saja jadi ancaman,” sebut Firdaus.(risal)

Harpen Ali, SE Caleg DPRD Sulsel dari Partai Demokrat nomor Urut 3 Dapil Makassar B, bersama sekitar 3 ratus pemilih millenial di Cafe Ombak, salah satu unit usaha Harpen Ali.(FOTO: RIEL)