Minim Anggaran, Pelaksanaan Porprov Terancam
Pengurus KONI Sulsel yang akan dilantik ini langsung dihadang berbagai masalah jelang pelaksanaan Porprov yang direncanakan dilaksanakan pada 22 – 30 Oktober 2022 di Kabupaten Sinjai dan Bulukumba. Agenda pesta olahraga empat tahunan bagi para patriot olahraga di tanah Bugis ini bakal terlaksana tidak sesuai ekspektasi.
Bahkan bisa jadi batal terlaksana. Kalaupun dipaksakan, pelaksanaanya akan dilakukan sesederhana mungkin. Bahkan dipastikan tidak sesuai standar kelayakan sesuai regulasi masing-masing cabor.
Minimnya dana yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel ke KONI, jadi penyebabnya. Tahun anggaran (TA) 2022 KONI Sulsel hanya mendapat kucuran dana Rp 5 miliar. Dana tersebut sudah termasuk untuk membiayai 34 cabor sebagai penyelenggara pertandingan pada Porprov 2022 dan untuk biaya operasional pengurus KONI Sulsel.
‘’Miris memang. Bagaimana mau memajukan olahraga kalau anggarannya minim. Jadi jangan pernah bermimpi olahraga Sulsel maju kalau Pemprov Sulsel setengah hati membiayai. Apalagi mau berada di lima atau enam besar di PON. Itu sama saja mimpi di siang bolong,’’ pekik para pengurus cabor di beberapa kesempatan saat pertemuan technikal delegate (TD) cabor peserta Porprov.
Bandingkan dengan pelaksanaan Porda XVI di kabupaten Pinrang 2018 lalu. Saat Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjabat Gubernur, KONI Sulsel mendapat kucuran dana hibah Rp 30 Miliar. Anggaran yang bersumber dari APBD Sulsel itu masing-masing Rp 20 Miliar untuk membiayai operasional dan Rp 10 Miliar untuk official.
‘’Coba kita bandingkan anggarannhya. Dulu, Porda Pinrang 2018 lalu, KONI Sulsel dapat dana hibah Rp 30 Miliar. Igtu dulu. Empat tahun lalu. Sekarang sudah tahun 2022, KONI hanya diberi dana Rp 5 Miliar. Turun jauh ke dasar jurang. Mau prestasi olahraga meningkat tapi anggarannya mimim. Logikanya di mana?’’ pekik Anwar, salah satu pengurus cabor sembari tersenyum sinis.(risal)