Ini 11 Alat Musik Tradisional Orang Bugis

1020

INDONESIANBUpdate.id | ALAT musik tradisional masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan cukup beragam yang dipengaruhi suku masing-masing. Di antaranya piu-piu, gesok-geso, hingga kacaping.

Budayawan Universitas Hasanuddin (UNhas), Dr Firman Saleh mengatakan meskipun alat musik tradisional dari Sulsel memiliki jenis yang sama daerah lain, tetapi bentuknya berbeda. Bahkan bunyi yang dihasilkan pun berbeda pula. Memiliki bunyi ciri khas Bugis.

’’Gandrang, misalnya. Meski sama jenisnya dengan gendang, tapi bentuknya berbeda. Begitupun dengan seruling. Yang unik adalah pui-pui. Itulah yang menjadi khas,” ujar Firman dikutip dari detik.com.

Alat musik tradisional masyarakat Bugis terdiri dari berbagai macam jenis. Terbuat dari berbagai bahan yang berasal dari alam.

Berikut 11 alat musik tradisional di Sulsel :

1. Pui-Pui
Pui-pui merupakan alat musik yang ditiup. Alat musik ini juga sering disebut puik-puik. Bentuknya  kerucut. Menyerupai klarinet. Terbuat dari lempengan logam dan potongan daun lontar.

Logam pada alat musik ini berada di bagian pangkal. Lalu di bagian kerucut terbuat dari kayu. Di sepanjang kayu terdapat beberapa lubang. Funsgisnya, untuk menghasilkan nada yang berbeda-beda. Alat musik ini biasa digunakan untuk mengiringi berbagai upacara adat dan acara kesenian daerah di Sulsel.

2. Kecaping
Modelnya mirip gitar. Dimainkan dengan cara dipetik. Kecaping memiliki bentuk melengkung seperti perahu yang diberi senar dari kawat.

Kecaping biasa digunakan untuk mengiringi dongeng-dongeng di masa nenek moyang. Selain itu, kecaping juga digunakan untuk iringan tari tradisional.

3. Talindo
Talindo atau Tolindo merupakan alat musik tradisional berasal dari Tana Toraja. Alat musik tergolong cukup unik. Bentuknya menyerupai tanduk sapi atau kerbau yang bertumpu pada tempurung kelapa.

Terbuat dari kayu solid, senar dan tempurung kelapa. Hanya satu terpasang. Resonatornya terbuat dari tempurung kelapa.

4.  Gandrang 
Gandrang, merupakan salah satu alat musik tradisional suku Makassar. Alat musik pukul ini masih bertahan hingga saat ini.

Tabuhan Gandrang biasanya digunakan sebagai alat pengiring tarian tradisional. Juga menjadi penanda diadakannya upacara tradisional, seperti pada upacara pernikahan adat Bugis Makassar.
Gandrang atau gendang salah satu alat musik tradisional Bugis.(IST)
5. Gesok-Gesok
Gesok-gesok merupakan alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara digesek. Memiliki dua dawai. Terbuat dari kayu dan kulit. Bentuknya menyerupai jantung atau daun keladi dan dilengkapi tongkat gesek.

Gesok-gesok umumnya dimainkan untuk mengiringi syair-syair sinlirik, mengisahkan tentang sejarah masa lalu berisi tentang petuah atau nasihat. Dahulu alat musik ini dimainkan secara terbatas di kalangan keluarga saja. Namun saat ini menjadi permainan musik rakyat.

6. Lalos
Ada juga alat musik namanya Lalosu terbuat dari kayu dan tekstil. Alat musik ini berupa tabung bambu yang diisi dengan batu-batu kecil. Tabung ini dibungkus dengan kain warna merah dan putih. Salah satu ujungnya berbentuk kepala ayam.

Lalosu dimainkan dalam tarian Bissu. Saat menari alat ini digoyangkan ke kiri dan ke kanan atau diayun ke depan lalu ke samping hingga menimbulkan bunyi.

7. Ana Baccing
Ana Baccing merupakan alat musik tradisional yang juga digunakan dalam tarian bissu. Digunakan pada pertunjukkan saat upacara pernikahan, pelantikan dan kematian raja, saat terjadi wabah penyakit dan sebagai tanda dimulainya masa tanam padi.

Alat musik ini terbuat dari besi. Berbentuk seperti anak panah (runcing pada kedua ujungnya).

8. Basi-Basi
Basi-Basi termasuk sebagai alat musik tradisional masyarakat suku Bugis Makassar yang ditiup. Di dalamnya terdapat membran rangkap. Memiliki bentuk yang mirip seperti alat musik yang digunakan oleh pawang ular.

Biasanya dimainkan dalam berbagai acara adat zaman dulu. Seperti pesta perkawinan dan syukuran.

9. Jalappa
Jalappa alat musik tradisional berbentuk seperti simbal. Nama lain dari alat musik ini adalah kancing-kancing karena bentuknya menyerupai kancing berukuran besar. Terbuat dari logam kuningan.

Jelappa oleh masyarakat terdahulu dimainkan pada saat upacara adat tertentu. Seperti saat persembahan sesaji untuk para dewa, upacara adat pernikahan, khitanan, dan tolak bala.

  1. Pa’pompang

    Pa’pompang merupakan salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Tana Toraja. Biasa disebut Pa’bas karena suara bas yang dominan.

    Pa’pompang dimainkan secara berkelompok (semacam orkestra) dan dipadukan dengan melodi suling bambu. Alat musik tradisional etnis Toraja ini menghasilkan suara yang khas. Bisa mencapai dua setengah oktaf tangga nada.

    Terbuat dari potongan-potongan bambu. Mulai dari yang kecil sampai yang besar. Suara yang dihasilkan potongan-potongan bambu dengan rangkaian khusus itu sesuai dengan ukuran besar kecilnya. Agar menghasilkan kombinasi suara yang harmonis, ukuran bambunya beragam sesuai nada yang akan dihasilkan.

  2. Suling Lembang

    Alat musik tradisional lainnya adalah Suling Lembang.Alat musik tiup ini merupakan suling paling panjang di daerah Toraja. Panjangnya sampai mencapai antara 40-100 cm, dengan garis tengah 2 cm.

    Pada bagian ujung diberi cerobong dari tandukkerbau. Modelnya mirip terompet. Suling ini memiliki enam lubang nada. Biasanya alat musik ini digunakan untuk mengiringi lagu-lagu Toraja,  terutama lagu-lagu kedukaan.

    Suling Lembang dilengkapi tanduk kerbau di bagian ujungnya sebagai corong pembesar suara. Bentuk alat musi tradisonal ini tegak lurus. Cara meniupnya melalui sinto atau bagian atas suling yang berbentuk seperti cincin.(dtk/risal)