Sejak kecil Harry memang diajarkan disiplin, sopan santun dan sikap merendah oleh kedua orang tuanya, Daniel Pakambanan. Berbekal didikan kedua orangtuanya itulah Harry merambah dunia politik dengan prinsip ‘Santun’.
Bagi Harry dunia politik memang dunia baru baginya. Dari segi usia, ia terbilang masih sangat muda. Baru 30 tahun. Tapi baginya tak ada senior kalau tidak melalui jenjang junior (pemula).
‘’Saya optimis bisa bekerja dengan baik. Apalagi banyak para senior yang bisa saya tempati menimba ilmu. Ada pak Ketua (Adi Rasyid Ali) yang selama ini banyak membimbing saya,” ungkapnya.
Menurutnya, pendekatan dan komunikasi dengan masyarakat adalah kunci utama. Itu sudah ia lakukan jauh sebelum menjadi politisi. Pemuda yang dikenal mandiri ini yakin bisa mewujudkan impiannya menjadi wakil rakyat yang benar-benar memikirkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadinya.
‘’Ada pesan pak ketua ARA. Partai Demokrat tetap akan mengawal pemerintahan Kota Makassar dari awal hingga akhir. Demokrat juga komitmen dan konsisten mengawal dan berjuang bersama rakyat Makassar,” tegas Harry.
Dengan memantapkan niat, selain dukungan keluarga dan kerabat, serta berbagai pertimbangan, Harry kini benar-benar telah mewujudkan impiannya menjadi wakil rakyat setelah dilantik kamis kemarin.
Ia sadar risiko menjadi politisi juga sangat besar. Seperti juga profesi lainnya. Suka dukanya, pasti ada.
‘’Sukanya karena menjadi wakil rakyat peluang menjadi pelayan atau mediator masyarakat sangat besar. Dukanya, harus siap setiap saat baik secara fisik maupun mental menghadapi keluh kesah dan kritikan masyarakat yang semakin kritis,” sebut Harry.
Sudah saatnya, kata dia pemuda bukan hanya dibalik layar, tapi harus ikut andil dalam berpolitik. Dengan menjadi wakil rakyat dari Partai Demokrat ia berharap mampu menjaga amanah masyarakat. (risal)