Yasir Mahmud Diminta Mundur Sebagai Ketua KONI Sulsel

417

Dialog selain dihadiri pengurus olahraga, juga hadir puluhan mahasiswa, wartawan dan pemerhati olahraga. Kinerja pengurus KONI Sulsel jadi yang dinilai tidak mampu mengelolah manajemen olahraga.

Isu disharmonisasi dan keretakan pengurus juga diungkapkan pada dialog tersebut. Hal itu dibuktikan dengan mundurnya dua wakil ketua. Pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sulsel Chandra Samad mengatakan, hingga saat ini sejumlah persoalan olahraga di Sulsel belum bisa diselesaikan. Bahkan, kata dia, cabang olahraga sudah merasa resah dengan Ketua KONI Sulsel.

”Saya kira tidak ada kata lain. Ini sudah harga mati. Ketua KONI Sulsel yang dipilih aklamasi, harus tahu diri. Dia harus mundur. Dia saya anggap tidak bisa mengurus KONI. Kami sepakat segera menggelar Musorprovlub. aya kira itu dibenarkan oleh AD/ART,” pekik tokoh olahraga senior ini di depan forum.

Chandra menjelaskan alasannya. Banyak persoalan yang muncul dan belum terselesaikan dengan baik. Termasuk hubungan KONI dengan cabor saat pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulsel di Sinjai dan Bulukumba.

“Bahkan ini sudah ada dua wakil ketua yang pengurus dari kepengurusan KONI Sulsel. Ini tentu ada alasan yang sangat prinsip. Tidak bisa dianggap sepele. Yang mundur pun bukan orang sembarang. nah, ini ada apa di dalam? Kalau pengurus harmonis, tentu tidak ada yang mundur. Ini berarti ada sesuai yang terjadi di dalam, ” tegas Chandra.

Sebelumnya dua wakil Ketua KONI Sulsel menyatakan mundur. Yang pertama pada September 2022 lalu Mappinawang Waketum V KONI Sulsel. Terbaru, Prof Andi Ihsan, Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan  (FIK) Universitas Negeri Makassar (UNM) yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum I KONI Sulsel.

Rahman Pina, anggota Konisi E DPRD Sulsel.(FOTO: CALU)