Terbentur Anggaran, Target Tinggi Sulsel di PON 2024 Sulit Tercapai

87

Kadispora Sulsel Suherman mengatakan Pemprov Sulsel berharap atlet-atlet Sulsel bisa meraih prestasi yang lebih baik dari PON sebelumnya.

Soal dana hibah, Suherman membenarkan angka Rp17,5 miliar yang akan diberikan ke KONI Sulsel. “Memang ada keterlambatan karena persoalan adiminstrasi. Tapi, pekan ini kami akan cairkan. Tahap pertama Rp9,7 miliar,” jelas Suherman.

Mantan atlet panahan ini mengatakan, dana hibah ini akan dicairkan dalam tiga tahap. “Intinya, secepatnya kami akan selesaikan,” janjinya.

Adapun kekurangan kebutuhan untuk penyelenggaraan PON yang mencapai Rp15 miliar, Suherman mengatakan, Dispora bersama Gubernur sudah membuat proposal yang akan dimasukkan ke seluruh BUMN, termasuk perbankan.

“Proposal sudah diteken gubernur. Bank Sulselbar sudah menyatakan siap membantu. Juga Bank Indonesia, Pertamina, Vale, CIMB Niaga, dan beberapa perusahaan lainnya,” ungkap Suherman.

“Kami sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah BUMN. Tapi nilai bantuannya kami belum tau. Ini semua upaya kita untuk mencukupi kebutuhan KONI. Kita butuh tambahan minimal Rp15 miliar lagi di luar Rp17,5 miliar,” katanya.

Suherman memastikan bahwa hasil rapat ini akan dilaporkan ke Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin. Termasuk dalam waktu dekat sudah diagendakan pertemuan antara Pj Gubernur, Ketum KONI, dan Dispora.

“Saya akan sampaikan apa saja untuk percepatan dana hibah ini. Seluruh dana hibah Rp 17,5 miliar akan diserahkan ke KONI Sulsel,” sebut Suherman.

Sekretaris Umum KONI Sulsel Mujiburrahman berharap Pemprov Sulsel mengalokasikan dana hibah keperluan PON sesuai riil cost. Di mana, riil cost yang dibutuhkan KONI Sulsel minimal Rp35 miliar.

“Sekarang ini yang dibutuhkan adalah political will dari pemerintah. Jangan sampai anggaran pribadi Ketum KONI lagi digunakan. Anggaran Rp26 miliar harus ada sebelum September. Seperti itu kondisi riilnya,” tegas Mujiburrahman.(*)