Tentara Israel Tembak Mati Jurnalis Senior Al Jazeera

511

Al-Khatib juga mengungkapkan bahwa tak ada militan Palestina yang berada dekat Abu Akleh saat ia tewas. Pihak Al Jazeera juga mengatakan bakal mengajukan pembunuhan itu ke Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC).

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz membantah hasil investigasi tersebut.

“Klaim yang menyebut IDF [Pasukan Pertahanan Israel] sengaja melukai jurnalis ataupun warga sipil lain yang tak terlibat, merupakan kebohongan jelas,” ujarnya dalam Twitter.
Selain itu, Gantz mendesak kubu Palestina untuk bekerja sama dengan Israel dalam investigasi pembunuhan itu. Ia juga mendesak Palestina agar mengembalikan peluru untuk diuji apakah benda itu cocok dengan senapan Israel.

“Saya mendesak Palestina untuk memberikan peluru dan temuan. Kami siap dan bersedia melakukan investigasi bersama dengan aktor internasional,” lanjutnya.

Namun, pihak Palestina menyatakan mereka tak percaya dengan Israel dan menolak melakukan investigasi bersama. Sebagaimana diberitakan Reuters, peluru yang mengenai Abu Akleh memiliki lebar 5,56 mm. Komponen baja peluru tersebut digunakan oleh pasukan NATO.

Menurut Al-Khatib, peluru itu ditembakkan dari senapan semi-otomatis Ruger Mini-14, yang digunakan oleh militer Israel. Walaupun demikian, peluru tersebut bisa juga digunakan oleh militan Palestina, mengingat mereka membawa senjata M-16.(*)