INDONESIANUPDATE.ID | Pengurus Cabang Olahraga (Cabor), pelatih dan atlet yang jumlahnya ratusan orang mengancam tidak akan mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumut 2024 jika Peerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) tidak segera mencairkan anggaran pembinaan dan prestasi.
Ancaman tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya hingga pertengahan Mei 2024 tidak sepeserpun anggaran diberikan oleh Pemprov Sulsel. Sementara para atlet sejak 2023 lalu sudah latihan guna melakukan persiapan menuju PON Aceh – Sumut 2024.
Ancaman tersebut disampaikan saat pertemuan dengan Pengurus KONI Sulsel di aula KONI Jl. St Hasanuddin, Rabu (15/5/2024) sore. Pertemuan yang dihadiri ratusan pengurus cabor dan pelatih dipimpin Sekretaris Umum KONI Sulsel, Mujiburrahman. Hadir mendampingi wakil ketua dan wakil bendahara umum Herman Hading dan Gaffar Lewa.
“Atlet dibebani target lima besar di PON, tapi sampai hari ini belum ada sepeserpun anggaran yang diberikan. Di mana logikanya ini pejabat-pejabat Pemprov Sulsel, utamnya PJ Gubernur. Seleranya terlalu tinggi, tapi ekonomi lemah,” pekik Wakil Ketua Pengprov Pertina Sulsel, Muh Tawing.
“Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Sudah harus ada penegasan dari Pemprov Sulsel dlm hal ini Pj. Gubernur Sulsel Jadi atau tidaknya Sulsel ikut PON XXI-2024 Aceh Sumut?? Kalau jadi, maka seluruh kontingen PON XXI-2024 harus trus latihan secara maksimal utk meraih medali pada PON XXI-2024. Kalau memang tidak mau ikut berpartisipasi di PON, kita bubarkan Kontingen PON XXI-2024 Sulsel,” timpal Nuhrawi, Dr. Nukhrawi Nawir, M, Kes. AIFO, Sekum Pengprov Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI) Sulsel, setengah berteriak.
Hal senada disampaikan Sekum Pengprov Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia IPerkemi) Sulsel, Bonay Syam dan Sekum Pengurus Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) Sulsel.
Ironis memang nasib ratusan etlet dan pelatih. Meski sudah bersusah payah berlatih demi sebuah prestasi, namun keringat dan kerja keras mereka tidak dihargai. Pemprov Sulsel menuntut agar atlet Sulsel mengukir prestasi setinggi langit guna mengharumkan nama daerah. Namun di sisi lain target tinggi ini tidak dibarengi dengan daya topang anggaran yang memadai.
Salah bukti, Pemprov Sulsel hanya mengucurkan Rp 17,5 miliar untuk persiapan menghadapi PON 2024. Sementara jumlah kali ini sebanyak atlet 408. Belum termasuk pelatih yang jumlahnya 100-an lebih dari 43 cabor. ‘’Anggaran sudah minim, belum juga dicairkan. Sementara atlet sudah berbulan-bulan berlatih,’’ cetus Sri Syahfril, Sekum Pertina Sulsel.
Jika dibandingkan bantuan dana hibah menghadapi PON Papua 2021 lalu, kali ini terlalu sedikit. Saat itu jumlah atlet hanya 202 orang dari 19 cabor. Namun Pemprov Sulsel mampu menganggarkan Rp 30 miliar.
Begitu juga pada PON XIX Jawa Barat. Anggaran yang digelontorkan Pemprov Sulsel malah jauh lebih besar, yakni Rp 80 miliar. Padahal saat itu jumlah atlet hanya 321 orang dari 38 cabor dan pelatih 116 orang.
Minimnya dana PON, apalagi belum jelasnya bonus atlet berprestasi pada PON 2024 nanti, tentu saja mempengaruhi persiapan para atlet dan cabor.
Tentu ini sangat mempengaruhi pembinaan yang kami lakukan selama ini. Ini menunjukan Pemprov Sulsel sangat tidak peduli terhadap kemajuan dan prestasi olahraga di daerah ini,” tambah Sri Syahril.
Sejumlah pelatih menilai Pemprov Sulsel telah menempatkan olahraga pada posisi paling akhir, dalam alokasi anggaran. Mereka mengaku sangat kecewa dengan keputusan yang mengurangi dana para atlet yang akan berangkat ke PON.
“Dengan kondisi seperti ini, tentu saja sangat mengecewakan. Kalau semua Pengprov bisa kompak, saya bersama atlet akan mogok untuk ikut PON,” pekik para pelatih serentak di dalam aula KONI Sulsel.(riel)