Presiden Prabowo Resmikan Danantara

43
Prabowo Subianto, Presiden Indonesia.(DOK)

INDONESIANUPDATE.ID | Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara hari ini, Senin (24/2/2025).  Lembaga ini digadang-gadang akan menjadi super holding dan mengelola aset-aset BUMN.

Danantara pada tahap awal akan menaungi setidaknya tujuh BUMN jumbo. Masing-masing PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID. Namun informasi terakhir, Danantara akan mengelola seluruh aset BUMN.

“Hari ini, Senin tanggal 24 Februari 2025 saya Presiden Republik Indonesia menandatangani undang-undang nomor 1 tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha milik Negara dan peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2025 tentang organisasi dan tata kelola badan pengelola investasi daya anagata nusantara,” ujar Prabowo.

Selanjutnya Prabowo juga menandatangani Keputusan Presiden Nomor 30 tahun 2025 tentang pengangkatan dewan pengawas dan badan pelaksana badan pengelola investasi dan daya anagata nusantara.

Prabowo menjelaskan gelombang pertama investasi mencapai US$ 20 miliar. Akan dikucurkan dalam kurang lebih 20 proyek strategis bernilai miliaran dollar dan akan difokuskan dalam hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembangunan pusat data kecerdasan buatan, kilang minyak pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein akuakultur dan EBT.

“Inilah sektor-sektor yang akan menentukan masa depan kita, ketahanan dan kemandirian bangsa,” jelas Prabowo.

Prabowo menegaskan pembentukan Danantara menandai era baru dari BUMN.

“(Danantara) bukan hanya entitas bisnis tapi juga aset nasional yang akan jadi agen pembangunan dan pertumbuhan, fundamental ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” tegas Prabowo.

Dengan pembentukan Danantara, menurut Prabowo BUMN harus beroperasi dengan standar tinggi. Tata kelola terbaik dan inovasi gagasan besar. Selain itu aspek transparansi, kemajuan teknologi harus tetap diperkuat, sekaligus menjaga disiplin kehati-hatian dan komitmen Indonesia terhadap tata kelola yang baik dan pengelolaan yang bertanggung jawab.

Jika mengacu pada 7 perusahaan saja, dari penggabungan total aset 7 BUMN tersebut, maka dana kelolaan Danantara pada tahap awal ini akan mencapai Rp9.000 triliun. Sementara itu, evaluasi awal badan ini lebih dari US$900 miliar Aset Dalam Pengelolaan (AUM), atau setara Rp14.710 triliun (Rp16.345/US$).

“Danantara, yang diluncurkan ini, akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara kita ke dalam proyek-proyek yang berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, dan lain-lain,” kata Prabowo.

Dengan mengelola dana US$900 miliar, maka Danantara akan menjadi salah satu SWF terbesar di dunia dengan bertengger diperingkat tujuh. Posisinya akan berada di atas SWF Qatar dengan nilai US$526,05 miliar dan Hong Kong senilai US$514,35. Bahkan GIC Private Limited pun berada satu tingkat di bawah Danantara dengan dana kelolaan sebesar US$800,8 miliar.(*)