Petani Gula Aren dan Nenek 74 Tahun
Kasus serupa pernahterjadi Kecamatan Telluwanua, Palopo, Sulsel. Mega, seorang nenek berusia 74 tahun juga tewas ditelan ular piton sepanjang 4 meter pada pertengahan Agustus 2024 lalu. Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh anaknya di dalam hutan.
Di Dusun Mamea Desa Malimbu, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, juga pernah terjadi kasus serupa. Korbannya seorang petani gula aren bernama Peco (30). Dia tewas setelah ditelan ular piton pada akhir November 2024.
Warga bersusah payah membedah piton untuk mengeluarkan tubuh korban dari perut piton tersebut.
Korban pertama kali ditemukan oleh Wawan rekan sesama petani aren. Saat itu saksi melihat tubuh korban sudah dimangsa sehingga ia menebas piton lalu meminta bantuan warga desa lainnya.
Warga desa yang tiba dilokasi langsung membantu untuk mengeluarkan tubuh korban dari dalam perut piton. Setelah membedah tubuh piton korban dievakuasi ke pemukiman yang jaraknya 4 km dari rumah korban.
Kasus piton mangsa manusia di Sulawesi Selatan ini bukan kali pertama terjadi. Warga saling mengingatkan untuk selalu waspada dalam menjalankan aktifitasnya utamanya di area hutan yang jarang terjamah manusia.
Selain terganggu di habitatnya, terputusnya rantai makanan akibat punahnya babi hutan akibat virus asf juga diduga menjadi salah satu pemicu utama yang memaksa piton mencari makanan dengan memangsa manusia.
