INDONESIANUpdate.id | KONI Kota Makassar akan melakukan tes fisik kepada 532 atlet yang tersebar di 32 cabang olahraga (Cabor). Para atlet ini diproyeksikan untuk berlaga pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) XVII Sulsel di Kabupaten Sinjai-Bulukumba.
Tes fisik ini akan berlangsung dua hari Sabtu dan Minggu, 21 – 22 Mei 2022 di Laboratorium Fakuktas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar (FIK UNM).
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Makassar Ahmad Susanto menjelaskan tes fisik bagi seluruh atlet bertujuan untuk memantau pola latihan yang sudah dijalani para atlet.
“Juga untuk mengetahui sejauh mana kondisi atlet sebelum memasuki training center (TC) jelang pelaksanaan PORPROV yang rencananya akan berlangsung September mendatang,” jelas Ahmad Susanto, Selasa, 17 Mei 2022.
“Tes fisik ini juga bisa dimanfaatkan oleh para pelatih untuk mengukur kemampuan, memperbaiki kemudian meningkatkan performa atlet,” timpal Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI Kota Makassar, Arianto Najib, Selasa 17 Mei 2022.
Bagi pengurus KONI Makassar, tes parameter bagi para atlet merupakan tahap awal yang harus dilalui untuk melihat kemampuan fisik dan melihat sejauh mana hasil latihan yang sudah dicapai selama program latihan.
“Melalui tes parameter ini, kami akan melihat sejauh mana keberhasilan program latihan para atlet,” ujarnya.
Wakil Ketua Bidang Binpres KONI Makassar DR Hasyim, menambahkan ada 13 item tes yang akan dijalani para atlet. Diantaranya
endurance (daya tahan), strength
(kekuatan), speed (kecepatan), flexibikily,
(kelentukan/kelenturan), balance
(keseimbangan), agility (kelincahan) (flexibility + speed + balance), coordination (koordinasi), accuration (ketepatan).
“Juga tes antropometri, untuk mengukur tinggi badan berdiri dan tinggi badan duduk (Rasio (TBB-TBD)/TBD). Juga mengukur berat badan (BMI). Tujuanya untuk mengukur tubuh ideal atlet. Tes fungsi kardiovaskular, untuk mengukur denyut nadi istirahat dan denyut nadi aktivitas gerak,” urai Hasyim.
Dosen FIK UNM ini menyebut tidak semua cabor harus menjalani 13 item tes. Sebab masing-masing cabor punya karakter berbeda-beda.
Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui kesehatan atlet dan kondisi fisik awal atlet sebelum dimasukan ke pemusatan latihan setiap cabang olahraga. Para pelatih dari berbagai cabang olahraga (cabor) akan menggunakan hasil tes ini sebagai dasar untuk menentukan program latihan. Selama persiapan latihan menuju Porprov, atlet akan ditangani oleh para pelatih dengan monotoring Binpres dan tim Monef KONI terkait kemajuan atau perkembangan atletnya.
“Sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan dan menjadi tolak ukur proyeksi target cabang olahraga terkait prestasi atlet,” tegas Arianto Najib.(risal)