Sebelum bersaing di kompetisi resmi, Syam yang sempat rehat melatih selama dua musim, kemudian melakoni laga pra musim. Materi pemain di coba di Piala Pardede dan Piala Yusuf. Hasilnya tak mengecewakan. Ia mampu membawa PSM meraih trofi juara di dua ajang tersebut.
“Waktu itu, begitu tes pertama saya mengikuti turnamen di Medan. Ada tim dari luar negeri. Di situ kita menang, kita ke final lawan timnya Pardede Harimau Tapanudi. Kita menang penalti. Setelah itu kembali ikut Yusuf Cup. Juara lagi. Karena memang materi pemain kita bagus,” terangnya.
Berbekal dua gelar pramusim ini semakin membangkitkan keyakinan suporter bahwa tim kesayangannya akan meraih gelar perdana di Liga Indonesia bersama Syamsuddin Umar.Puncaknya di partai final. Juku Eja mengalahkan PKT Bontang 3-2. Kisah lama kembali terulang seperti di era perserikatan.
Kala itu Syamsuddin hampir mengantarkan PSM juara dua kali berturut. Sayangnya, di final Liga Indonesia 2000-2001, PSM kalah dari Persija Jakarta 2-3.
Meski begitu, pada tahun yang sama, PSM dan Syamsuddin menutupi kegagalannya itu dengan meraih trofi juara Piala Ho Chi Minh City dan menembus 8 Besar Liga Champions Asia.(risal)
