Kisah Sedih WNI yang Berpisah di Perbatasan

259
Seorang ayah menangis saat harus bewrpisah dengan anaknya akibat perang Rusia dan ukraina.(IST)

INDONESIANupdate.id | ADA satu momen yang cukup menyedihkan bagi Vanda saat iring-iringan mobil sampai di perbatasan. Beberapa diantara temannya yang memiliki suami asal Ukraina terpaksa berpisah. Suami mereka tidak diperbolehkan meninggalkan tanah airnya. Mereka  diminta untuk ikut berjuang mempertahankan negaranya.

“Pemerintah (Indonesia) mau mengusahakan. Siapa tahu boleh mereka ikut istri-istrinya. Tapi ternyata pihak Ukraina menolak,” ujar Vanda.

Menurut Vanda, ada beberapa persyaratan khusus yang bisa membuat para suami asal Ukraina ini keluar dari negaranya. Di antaranya apabila ia adalah bapak tunggal. Memiliki anak lebih dari 3.  Memiliki anak berkebutuhan khusus, atau memiliki KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas). Dokumen yang bisa digunakan WNA untuk tinggal sementara di Indonesia.

“Teman-teman saya itu mulai pada pecah. Nangislah, gitu. Harus pisah. Yang paling sedih sih ya teman saya yang punya bayi kecil. Ya nangis-nangislah. Saya juga enggak kuat melihatnya,” kenang Vanda.

Namun, ada juga beberapa WNI yang lalu memutuskan untuk memilih tinggal di Ukraina bersama suaminya. Termasuk salah seorang sahabat Vanda.

“Begitu mereka memutuskan tidak ikut, berarti kan mereka harus survive sendiri. Begitu kata pihak KBRI,” kata Vanda.

Tidak hanya itu. Vanda juga merasa berat ketika harus berpisah dengan para staf lokal KBRI yang mengawal mereka hingga ke perbatasan. Namun masih harus kembali bertugas di Kyiv.

Perjalanan pun berlanjut dari Moldova menuju ke Bucharest. Walau sudah berhasil dievakuasi dari Kyiv. Rasa takut masih melanda. Mengingat tujuan akhir masih jauh.

“Karena malam, juga gelap. Di kiri kanan alang-alang. Tidak banyak apa-apa. Tidak banyak yang bisa dilihat. Lampu cuman dari pom bensin. Lampu jalan juga tidak ada,” jelas Denny.

Ada sekitar 16 orang termasuk anak-anak di dalam mobil yang dinaiki Vanda danDenny.

“24 Jam, bayi-bayi udah pada muntah. Pada nangis. Aduh, aku enggak tega. Untung aku bawa satu tas isinya obat. Semua lengkap. Bawa minyak telon. Yah untunglah ya, bayi-bayi itu lumayan akhirnya ini tertolong,” tambahnya.

Para WNI ini melakukan perjalanan non-stop. Hingga sampai ke perbatasan Rumania. Dari situ perjalanan masih terus berlanjut. Hingga mencapai 10 jam. Sampai akhirnya mereka sampai di hotel tempat mereka menginap di Bucharest.

Keluarga, teman dan para warganet yang mengikut cerita Vanda dan Denny pun ikut lega mendengar bahwa mereka berhasil dievakuasi.

“Alhamdulillah berkat doa kalian.Support kalian dan bantuan kalian mengusahakan kita untuk bisa keluar dari Ukraina. Aku berterima kasih sekali dan terharu banget,” ujar Vanda.(*/syah)