INDONESIANUpdate.id | GUBERNUR Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memanfaatkan kunjungannya ke Makassar. Selain menghadiri resepsi pernikahan putri Waliota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, juga berziarah ke makam Rara-raja Gowa, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sabtu), Sabtu (07/05/22).
Tokoh PDIP yang disebut-sebut bakal maju pada Pilpres 2024 ini juga mengunjungi Kampoeng Rewako dan Rumah Adat Balla Lompoa.
Ganjar mengaku kagum terhadap sosok Sultan Hasanuddin yang telah menjadi Raja Gowa di usia muda dan memimpin kerajaan selama 17 Tahun.
“Punya jiwa patriotisme, sehingga Belanda takut, sampai sampai dijuluki Ayam Jantan dari Timur,” kata Ganjar.
Ganjar pertama menuju kompleks makam Raja Gowa ke-16, Sultan Hasanuddin yang berada jalan Pallantikang, Kelurahan Katangka, Kecamatan Sombaopu, Sabtu pagi. Ia ditemani Bupati Gowa Adnan Purictha IYL.
Selanjutnya, Ganjar berpindah ke makam ayah Sultan Hasanuddin, Raja Gowa ke-15, I Manuntungi Daeng Mattola Karaeng Lakiyung Sultan Muhammad Said.
Begitu juga di makam paman Sultan Hasanuddin yang bernama Sultan Alauddin, Raja Gowa ke 14. Di makam inilah, Ganjar mengetahui dari penjaga makam Raja-raja jika Raja Gowa ke 14 dan Raja Gowa Ke 15 adalah raja yang pertama masuk agama Islam setelah sebelumnya menganut paham animisme.
Ganjar juga melakukan kerjasama Mou terkait Desa Inklusi dengan Bupati Gowa. Desa Inklusi sudah berjalan di beberapa provinsi dan kabupaten. Di antaranya Kaltim, NTB, dan rencananya di Kabupaten Gowa.
“Kami berharap Desa Inklusi ini bisa jalan di Sulsel. Alhamdulillah Bupati Gowa menyambut baik,” kata Ganjar.
Sebelum berkunjung ke kabupaten Gowa, Ganjar sempat bertemu mantan Mentan Amran Sulaiman dan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Dicecar wartawan terkait safari politik ke Sulsel, Ganjar menyebut tak ada kaitannya dengan politik, apalagi menyangkut Pilpres.
“Tidak dong…Safari politik kayak apa aja, baju safari kali,” ucapnya sambil berlalu.
Ganjar melanjutkan kunjungannya ke Kampoeng Rewako di Desa Jenetallasa, Kecamatan Pallangga. Ia mengunjungi desa Inklusi bersama Adnan Purichta Ichsan.
Selanjutnya menuju rumah adat Balla Lompoa untuk melihat langsung museum bersejarah Balla Lompoa.
Sementara itu Adnan mengaku, telah melakukan tandatangan Mou dengan Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) untuk memajukan masyarakat desa.
“Kita sudah tanda tangan Mou dengan Kagama yang diketuai oleh Ganjar Pranowo, disaksikan masyarakat di Desa Jenetallasa,” jelas Adnan.(risal)