Gelar Parents Day, Begini Komentar Orangtua Siswa Sekolah Islam Athirah Bone

260

INDONESIANUPDATE.ID–menjadi salah satu momen penting bagi Sekolah Islam Athirah Bone, karena pada hari tersebut rangkaian kegiatan akhir tahun digelar. Mulai dari Penerimaan Rapor Semester Ganjil, Panen Proyek P5, dan Parents Day. Setelah tiga tahun vakum mengadakan kegiatan tahunan secara offline karena pandemi, akhirnya kegiatan yang melibatkan seluruh orangtua dan civitas akademika Sekolah Islam Athirah Bone tersebut pun dihelat.

Pada kegiatan Parents Day, seluruh orangtua siswa diundang untuk menghadiri seminar parenting bertajuk “Cita-cita Adalah Hak Anak, Bukan Ambisi Orangtua” yang dilaksanakan di Masjid Fatimah Kalla. Seminar edukatif tersebut dibawakan apik oleh Nurbani Opier, MBA., salah satu orangtua siswa SMA Islam Athirah Bone yang juga merupakan salah satu pembesar Kalla Group.

Seminar tersebut berlangsung sekitar satu jam dan memberikan banyak tambahan wawasan terkait pola asuh dan cara menghadapi anak sesuai zaman. Ibu Vonny, panggilan akrab pemateri, juga menegaskan bahwa jangan menjadikan anak sebagai pelampiasan cita-cita orangtua yang gagal, “Dulu mungkin kita pernah mau jadi dokter, jadi insinyur, dan sebagainya. Tapi kita gagal dengan cita-cita itu. Akhirnya anak menjadi pelampiasan, ‘pokoknya kamu harus jadi dokter’, ‘pokoknya kamu harus jadi arsitek’. Padahal belum tentu hal itu sesuai dengan passion anak. Anda ingin mengorbankan kebahagiaan anak demi ambisi masa lalu anda sendiri?” ungkapnya yang diiringi tepuk tangan peserta seminar.

Perempuan yang pernah menjadi Direktur Keuangan Kalla Electrical System ini pun melanjutkan penjelasannya. “Anak tidak seharusnya menanggung ambisi orangtua, terlebih ketika mereka tidak senang dengan pilihan tersebut. Saya punya kerabat, anaknya dipaksa masuk kedokteran. Empat tahun meraih gelar sarjana kedokteran, ia serahkan ijazahnya kepada orangtuanya. Katanya tugasnya sudah selesai memenuhi keinginan orangtua. Lalu apa yang dilakukan anak tersebut? Dia gak jadi dokter, dia memilih jalan hidupnya sendiri. Sampai meninggal, ibunya sakit memikirkan hal ini.”

Selain seminar parenting tersebut, orangtua pun mengikuti kegiatan berupa lomba penyajian makanan yang dikompetisikan antar kelas.

“Alhamdulillah senang ikut kegiatan ini, setelah Dzaki disini selama 3 tahun, baru bisa hadir dan bersilaturahmi dengan orangtua siswa dan guru-guru. Di kelas anak saya, dresscodenya disepakati putih biru, sampai yel-yel di lomba penyajian makanan juga kami buat. Pokoknya seru, terima kasih Athirah Bone”, ungkap orangtua Dzaki Ahmad, salah satu siswa kelas XII SMA Islam Athirah Bone.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dr. Aminuddin Syam, SKM., M.Kes., M.Med.Ed., Mantan Dekan FKM Unhas yang kini menjabat sebagai Ketua Prodi S3 Unhas. “Aqeela sejak sekolah disini banyak perubahan, terutama karakternya. Jadi ketika dapat undangan hadir di kegiatan ini, saya langsung agendakan khusus, soalnya penasaran gimana sebenarnya Athirah Bone itu. Meski hari ini ada ujian mahasiswa, tapi saya izin tidak hadir demi datang langsung”.

Setelah lomba penyajian makanan digelar, orangtua pun bersantap siang bersama dan melaksanakan shalat Dhuhur berjamaah. Pukul 13:00, rapor semester ganjil pun dibagikan. “Semoga kegiatan Parents Day ini bisa menjadi perekat kedekatan antara orangtua dan sekolah. Bagaimanapun, proses pendidikan harus melibatkan kedua pihak, terlebih Athirah Bone adalah sekolah boarding. Alhamdulillah hari ini kita bisa berkumpul, semoga berikutnya kegiatan-kegiatan serupa tetap kita laksanakan”, jelas Syahril, S.Pd., selaku Ketua Panitia Parents Day. (RILIS/RAJENDRA)