Gekap Mata, Kawan Sendiri Dibunuh Demi Uang dan Emas

96
ILUSTRASI

INDONESIANUPDATE.ID | Seorang wanita di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), gelap mata. Ia tega membunuh temannya demi menguasai emas dan uang korban.

Mawar, bukan nama sebenarnya tiba-tiba gelap mata. nita berusaia 38 tahun itu lalu membunuh kawannya, Asima (54). Kawannya itu ditikam menggunakan gunting di sebuah kebun saat.

Peristiwa berdarah itu terjadi pada Rabu sore 12 Februari 2025 sekitar pukul 15.00 Wita di Dusun Baleleng, Desa Wellulang, Kecamatan Amali, Bone, Sulsel. Polisi membekuk pelaku kurang dari 24 jam setelah menerima laporan.

“Pelakunya teman korban sendiri. Dia sudah kami amankan,” ujar Kasat Reskrim Polres Bone AKP Yusriadi dikutip detikSulsel, Kamis (13/2/2025).

Yusriadi menjelaskan peristiwa itu terkadi di sebuah kebun. Saat itu pelaku dan korban sama-sama hendak mengambil tempurung kelapa di kebun milik Yustang, teangga kampung pelaku dan korban. Entah setan apa apa yang merasuki pikirannya. Tiba-tiba Mawar memukul kepala korban. Sejurus kemudian dia menghujam leher korban mengguakan gunting. Tidak sekali, tapi berulang kali.

Usai melakukan aksi bejadnya, pelaku lalu menguras isi tas korban. Tak ada yang tersisa. Dua kalung emas, 1 buah gelang emas, 1 buah cincin, dan uang tunai Rp 7 juta ‘diembat’. Pelaku lalu meninggalkan korban yang sudah tak bernyawa.

“Korban mengalami luka robek di leher sebelah kanan dan meninggal di tempat. Setelah pelaku bunuh korbannya dia kemudian mengambil seluruh hartanya termasuk handphone korban,” beber Yusriadi.

Seolah tidak terjadi apa-apa, pelaku kembali melakukan aktivitasnya. Melanjutkan memungut tempurung kelapa di pinggir jalan kebun. Saat itu Mawar berpapasan dengan pemilik kebun yang sedang mengendarai sepeda motor. Pelaku lalu memberhentikan.

“Dia bilang, ‘lama betul Asima pergi ambil jagung’.  Mendengar laporan pelaku , pemilik kebun pergi mengecek korban di kebun. Ternyata dia melihat korban sudah jatuh tengkurap bersimbah darah,” jelas Kasat Reskrim.

Saat itu pemilik kebun panik. Pelaku juga pura-pura panik. Ingin mengelabui warga. Dia lalu kampung menuju rumah Suja. Menyampaikan kalau Asima meninggal. Warga pun berduyun-duyun menuju ke kebun dan mengevakuasi korban ke kediamannya.

Polisi kemudian memeriksa sejumlah saksi. Termasuk pelaku. Saat dimintai keterangan di tempat kejadian perkara (TKP) pelaku tidak mengakui perbuatannya. Dia memberikan keterangan yang tidak sesuai.

“Pelaku memberikan keterangan yang berbeda. Makanya kami langsung melakukan penggeledahan di rumahnya. Kami menemukan baju yang digunakan ke kebun. Di situ terdapat noda darah segar,” ungkap Yusriadi.

Selain itu juga ditemukan barang-barang milik korban di rumah pelaku. Pelaku pun tidak bisa mengelak dan mengakui perbuatannya,  membunuh korban demi menguasai harta dan uang korban.

“Kami menemukan seluruh barang bukti yang diambil pelaku kepada korban seperti uang tunai Rp 7 juta, 2 kalung emas, 1 gelang emas, 1 cincin emas, dan 1 handphone,” sambung Yusriadi.(*/asriel)