FOBI Makassar dan Sulsel Apresiasi Perhatian KONI Makassar

225
Ketua KONI Kota Makassar Ahmad Susanto (baju putih) bersama Kabid Organisasi KONI Makassar M Tawing diantar dua barong.(FOTO: RISAL)

INDONESIANUPDATE.ID | Pengurus Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Kota Makassar mengapresiasi perhatian Ketua KONI Kota Makassar yang sangat peduli dengan peningkatan prestasi atlet, khususnya cabor Barongsai.

Secara khusus Syahril mengapresiasi dukungan KONI Makassar dalam memfasilitasi keberangkatan tim Barongsai Makassar ke kejuaraan dunia ini. ‘’Bantuan KONI Makassar menambah spirit dan motivasi atlet atlet untuk berprestasi di event dunia ini,’’ ungkapnya.

Ketua KONI Makassar Ahmad Susanto  berharap tim Barongsai Makassar bisa menunjukkan performa terbaiknya dan bisa meraih gelar juara. “Tampilkan performa terbaik, kedepankan kepercayaan diri agar bisa meraih prestasi membanggakan di kejuaraan dunia Barongsai di Malaysia,” kata Ahmad Susanto.

Tim Barongsai Xian Ma yang akan bertolak ke Malaysia beranggotakan delapan atlet. Tugas dan peran mereka berbeda-beda. Agung, misalnya. Ia mengambil peran di kepala. Tugasnya meliuk-liuk, melompat dan menari-nari mengikuti irama musik.

Agung harus bisa bekerja sama dengan atlet yang bertugas di ekor yang digawangi Miswar. Sedangkan di tambur atau yang memukul gendang si cantik, Dilla. Peran cewek cantik ini juga tidak kalah pentingnya dengan Agung  dan Miswar.

Selian itu ada empat atlet lainnya yang bertugas di atal musik lainnya yakni Simbal. Simbal  1 sampai 4 masing-masing ditempati Bayu, Erika, Rama dan Arya. Semenaraa Yardi bertugas di Kenong. Tim ini akan didampingi dua orang pengurus FOBI Makassar sebagai official dan pelatih. Masing-masing Leonardo sebagai Manajer Tim dan Roy Panorama, pelatih.

Syahrir menjelaskan latihan yang dilakukan untuk persiapan menuju kejuaraan dunia ini sejak awal April lalu. Mereka fokus kepada keindahan gerakan. Sebab, untuk nomor tonggak (Internasional) pada cabor Barongsai, memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi.

Teknik dan Penjurian

Nomor ini dimainkan di atas deret tonggak yang tingginya berkisar 80 cm sampai 3 meter, panjang deret minimal 3 meter dan maksimal 15 meter. Pemain harus melakukan gerakan-gerakan akrobatik di atas tonggak-tonggak yang diameternya sekitar 30 cm. Jumlah pemain Barongsai kategori tonggak 6 – 8 pemain. Termasuk dua pemain di kepala dan ekor. Mereka tidak boleh diganti.

Untuk tim penilai, ada lebih delapan juri. Mereka terbagi di beberapa sudut. Penilaiannya mulai dari custom, dan keseragaman costum yang digunakan, alur cerita yang dimainkan dan gerakan.

‘’Banyak hal yang dinilai. Untuk mendapatkan nilai tinggi, tim harus bisa kerjasama satu sama lain. Termasuk 10 macam gerakan yang berbeda-deda. Lalu keserasian musik dan gerakan. Keserasian pemain di kepala dan ekor. Juga yak kalah pentingnya adalah etika, waktu dan ekspresi dari pemain yang bertugas di bagian kepala,” jelas Syahril.(risal)

Ketua KONI Kota Makassar Ahmad Susanto (baju putih) bersama Kabid Organisasi KONI Makassar M Tawing diantar dua barong.(FOTO: RISAL)