Dulang 3 Emas, 1 Perak dan 1 Perunggu, Petinju Malaysia tak Berdaya di Tangan Petinju PERTINA

37
Hanya Dua Menit Petinju Malaysia Bertekuk Lutut 

Dari lima petinju yang berjuang di atas ring, semua pulang bawa hasil. Yang membanggakan tiga di antaranya meraih medali emas. Dua lainnya berbagi satu perak dan satu perunggu.

Ketiga atlet Timnas Tinju Indonesia yang mendulang medali emas masing-masing Yosua Holy Masihor di kelas 54 Kg, Elizer Gonzales  kelas 60 Kg  dan Alvino Caesar, dari 75 kg.

Dari tiga medali emas yang diraih, pencapaian Holy sangat menakjubkan. Petinju asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ini hanya butuh waktu dua menit untuk memukul jatuh lawannya di ronde pertama.

Tiga kali pukulan uppercutnya mendarat di antara tulang rusuk Najmuddin Bin Abdul Rahman. Pukulan itu membuat sang petinju yang berasal dari perwakilakn Tentara Kerajaan Malaysia, berlutut menahan sakit.  Holly yang berada di sudut biru dinyatakan menang setelah wasit menghitung sampai 10.

Sebelumnya pada PON XXI Aceh – Sumut 2024 lalu, Holy juga meraih medali emas di kelas 54 Kg. Di final dia mengalahkan seniornya, Aldom Sugoro, petinju asal DKI Jakarta peraih medali emas SEA Games 2017 Kuala Lumpur.

Ayah Holy juga mantan petinju Indonesia, Dufri Masihor. Prestasinya juga mentereng. Peraih medali emas SEA Games 1997. Purnawirawan TNI AD ini kini menjadi pelatih. Dia bersama Vinky Montolalu mendampingi petinju Indonesia berjuang di Negeri Jiran, Malaysia.

Dua peraih medali emas lainnya yakni Elizer Gonzales  dan Alvino Caesar. Elizer mengalahkan petinju tuan rumah, Muhammad Ridzuan Bin Johari. Sementara  Alvino menang angka juga dari petinju Malaysia, Mohd Firdaus Bin Azis.(riel)

Josua Holy Masihor, petinju binaan PERTINA asal Sulsel peraih medali emas kelas 54 Kg setelah menumbangkan petinju Malaysia hanya dengan dua menit di ronde pertama.(FOTO: SRI SYAHRIL)