HomeLIFESTYLEDari Tidur Beralaskan Kasur Berjamur, Hingga Makan Apa Adanya

Dari Tidur Beralaskan Kasur Berjamur, Hingga Makan Apa Adanya

Andi Amran Sulaiman Mengenang Kisah Hidupnya Semasa Kuliah di Depan Ratusan Mahasiswa

INDONESIANUPDATE.ID | Founder Tiran Group Andi Amran Sulaiman menggelar silaturahmi bersama mahasiswa berlatar penerima beasiswa bidikmisi dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Pertemuan penuh keakraban itu dirangkai dengan buka puasa dan Salat Tarwih berjamaah di AAS Building, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/4/2023).

Sebelum buka puasa mantan Menteri Pertanian ini mengisahkan perjalanan hidupnya semasa kecil. Hingga kini menjadi sukses dan pernah berada dalam kabinet Jokowi-JK di pemerintahan.

Andi Amran berkisah, membeberkan susah payah kehidupannya saat mahasiswa dulu. Ia pernah tinggal di rumah kontrakan sangat sederhana sekali. Tidur beralaskan kasur berjamur, hingga makan apa adanya.

Amran menegaskan, ia bukanlah berasal dari keluarga berada. Atau tiba-tiba sukses. ia lalu mengurai perjalanan hidupnya. Tujuannya untuk membuka mata dan pikiran para mahasiswa bahwa hidup harus diperjuangkan, jujur, ulet dan pantang menyerah.

“Saya 36 tahun hidup miskin. Berangkat bukan dari nol tapi dari minus nol. Anda semua memenuhi syarat untuk sukses. Aku rekam semua perjalanan saya dari pahit, dari merintis to be hero,” ungkapnya.

Ia juga berbagi tips sukses. Caranya dengan mengubah pola pikir, kerja keras, disiplin, jujur, komitmen dan yang tak kalah penting adalah memuliakan kedua orang tua. Terutama ibu yang melahirkan.

“Kalau mau sukses harus bangkrut dulu, gagal dulu, dihina, terus bangkit. Ujungnya adalah sukses. Jangan rawat dendam. Jadikan orang yang menghinamu jadi obat untuk anda menjadi sukses, menjadi kaya raya,” paparnya.

“Religiusnya muliakan orang tuamu. Jangan kau gores hatinya apalagi sampai menangis. Kamu tidak akan melihat cahaya di dunia kalau orang tua tidak ridho,” lanjut Ketua Umum IKA Unhas itu.

Amran juga mengungkapkan keinginanya yang paling tinggi. Cukup sederhana dan tidak muluk-muluk. Apa itu? ””Mimpi tertinggi saya hanya ingin berbagi kebaikan terhadap sesama. Itu saja,” ungkap Amran disambut tepuk tangan mahasiswa.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

BACA JUGA