Cara Ahmad Susanto Menghargai Tetesan Keringat Para Patriot Olahraga

126

Semasa aktif sebagai atlet, Kusuma Wardani menorehkan ratusan prestasi. Lokal, nasional dan internasional. Itu dibuktikan dengan ratusan medali yang menghiasi ruang tamunya. Medali tersebut berjejer rapi. Disusun dalam sebuah lemari kaca.

Juga foto-fotonya saat meraih prestasi di dalam dan luar negeri. Terpajang rapi di dinding ruang tamu bercat putih. Salah satunya, foto saat trio Srikandi Indonesia itu menerima pengalungan medali Olimpiade, 35 tahun silam.

Rita, Karateka Putri Spesialis Kumite

DARI rumah Kusuma Wardani, Ahmad Susanto melanjutkan kunjungannya ke rumah Rita Mudjiarto di Jl. Baji Nyawa. Rita merupakan karateka putri spesialis kumite. Prestasi juga cukup mentereng. Baik di level nasional dan internasional.

Rita, mengalami stroke di bagian kiri badannya. Untuk berjalan ia harus dibantu dengan tongkat.

Ahmad Susanto mengatakan Saharuddin, Kusuma, dan Rita merupakan legenda olahraga yang telah berjuang dan menunjukkan prestasinya untuk Makassar dan Indonesia.

“Kusuma Wardani adalah legenda olahraga. Atlet pertama yang mengibarkan merah putih di olimpiade tepatnya di Olimpiade Seoul, Korea Selatan 1988,” jelas Ahmad Susanto.

Begitu juga Saharuddin Anhar. Selain meraih medali emas PON 2000, pria yang berusia 53 tahun ini juga pernah meraih prestasi di Sea Games dan mewakili Indonesia di Asian Games.

‘’Dedikasi dan prestasi tiga atlet ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi atlet-atlet muda Makassar agar bisa meraih prestasi serupa di masa mendatang,” kata tegas Ahmad Susanto yang berharap motto Pekan Olahraga Kota (Porkot) VIII Makassar 2023 ‘Cetak Juara, Makassar Untuk Indonesia’ akan terwujud di masa yang akan datang seperti yang telah dilakukan oleh Kusuma Wardani dan kawan-kawan.(sri sy)

Pengurus KONI Kota Makassar hadir bersama Ahmad Susanto mengunjungi rumah Saharuddin Anhar mantan atlet tinju raja kelas berat di era 90-an sampai 2000-an.(FOTO: HUMAS KONI KOTA MAKASSAR)