Anak Pengungsi Somalia Juara Lomba Ramadhan Ceria Rudenim Makassar

90
Salah seorang anak pengungsi asal Somalia, Moukib (8 tahun) juara pertama lomba adzan dan juara favorit lomba tahfidz.(FOTO : HUMAS RUDENIM MAKASSAR)

INDONESIANUPDATE.ID | Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar Kanwil Kemenkumham Sulsel bekerja sama dengan TKIT Muslih Gowa mengadakan kegiatan Ramadhan Ceria pada Rabu (27/3/2024).

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Ramadhan 1445 H. Beberapa lomba dilaksanakan. Masing-masing Lomba Azan, Tahfidz AlQuran dan Lomba Mewarnai bagi anak-anak.  Pesertanya anak-anak yang bermukim di sekitar Kantor Rudenim. Beberapa anak pengungsi turut berpartisipasi pada lomba yang dilaksanakan di Aula Rudenim Makassar.

Tema yang diusung, “Hiasi Ramadhan dengan Prestasi dan Gali Potensi Dini bersama Insan Imigrasi dan TKIT Muslih Gowa”. Lomba ini  disponsori oleh International Organization for Migration atau Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) area Makassar.

Ketua Yayasan TKIT Muslih Gowa, Erwin Syarif menyampaikan, tujuan dari kegiatan ini bukan sekedar merebut piala dan hadiah, tetapi lebih kepada mempererat tali sitaruhmi antar orang tua siswa yang bermukim di daerah sekitar Rudenim Makassar.

”Juga mengenalkan masyarakat dengan pengungsi luar negeri. Kerjasama dengan Rudenim ini merupakan kegiatan kedua yang kita lakukan. Saya harap kedepannya kita dapat terus meningkatkan silaturahmi kita,” katanya.

Bagi Erwin, lomba kali ini cukup spesial. Bahkan dapat dikatakan bertajuk Internasional. Karena ada peserta dari pengungsi luar negeri. ”Semoga anak-anak kita dapat mengenal lebih dekat dengan anak-anak pengungsi, ” ujar Erwin.

Kepala Rudenim Makassar, Atang Kuswana mengatakan kegiatan Ramadhan Ceria ini merupakan salah satu bentuk komitmen Rudenim Makassar dalam memberikan perhatian kepada masyarakat sekitar. Khususnya kepada anak-anak pengungsi.

“Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi anak-anak dan mereka dapat merasakan keceriaan di bulan Ramadhan ini,” timpal Atang saat membuka kegiatan.

Ada momen menarik saat pengumuman pemenang lomba. Seorang anak pengungsi asal Somalia, Moukib dinobatkan sebagai juara pertama lomba adzan dan juara favorit lomba tahfidz.

Moukib merupakan anak pertama dari empat bersaudara.  Usianya  8 tahun. Dia lahir di Indonesia. Orang tuanya sudah menetap di Makassar sejak 2013 lalu. Ia juga bersekolah disalah satu SD di Kota Makassar

Atang Kuswana mengungkapkan, meskipun Indonesia tidak meratifikasi konvensi status pengungsi, tetapi tetap melakukan pemenuhan terhadap hak dasar mereka. Diantaranya hak pendidikan.

“Mereka diperbolehkan bersekolah. Asal pembiayaannya tidak dibebankan kepada APBN atau APBD. Saat ini total ada 93 pengungsi anak di Makassar yang bersekolah. Baik di negeri maupun swasta. Mulai tingkat TK sampai SMA,” jelas Atang.

Sebelum kegiatan ditutup, semua peserta mendapatkan bingkisan dari IOM yang berisi buku dan alat tulis.(*/rilis)