INDONESIANUPDATE.ID | Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Makassar menegaskan siap maju dan bertarung pada Pemilihan Walikota Makassar 2024.
‘’Bismillahirrahmanirahim. Insya Allah di Pilkada Makassar tahun ini saya siap maju bertarung,’’ tegas Adi Rasyid Ali di depan sejumlah media pada sesi jumpa pers di Hotel Claro, Kamis (21/03/2024).
Menurut ARA, pimpinan Partai Demokrat sudah menginstruksikan kepada seluruh ketua DPC untuk maju di Pilkada kabupaten dan kota. Termasuk di Sulsel. ‘’Termasuk saya. Saya sudah diperintahkan oleh partai untuk maju di Makassar,” ungkap politisi yang karib disapa ARA, ini.
Sebagai bentuk keseriusan mempersiapkan Pilkada Makassar 2024, dalam waktu dekat partai yang dipimpinnya akan membuka desk Pilkada untuk penjaringan calon walikota Makassar.
‘’Minggu ini kita akan rapat untuk menentukan jadwalnya,” sebut Wakil Ketua DPRD Kota Makassar, ini.
ARA menyadari bahwa hasil Pileg 2024 Partai Demokrat hanya bisa meloloskan tiga kadernya di DPRD Makassar. Berbanding terbalik dengan hasil Pileg 2019 dengan meraih enam kursi. Dibutuhkan koalisi.
Melihat perolehan kursi di DPRD Makassar, menururtnya tidak satu pun yang bisa mencalonkan kadernya tanpa berkoalisi. ‘’Semua harus berkoalisi. Tidak bisa tidak. Termasuk saya. Karena kami sadar bahwa kursi Demokrat hanya tiga,” kata adik kandung A Reza Ali, salah satu deklarator Partai Demokrat bersama Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Ketua DPD Demkrat Sulsel pertama.
Untuk maju di Pilkada, ARA mengakui semua harus diperhitungkan. ‘’Kualitas, elektabilitas dan terakhir tentu saja isi tas. Tapi, nanti kita serahkan pada proses yang berjalan,” sebut legislator DPRD Makassar tiga periode ini.
Bagi politisi kelahiran 3 Mei 1972 ini pemilihan legislatif (pileg) berbeda dengan pemilihan kepala daerah (pilkada). Dia mencontohkan beberapa tokoh di Sulsel pernah ikut nyaleg, tapi lewat alias tidak terpilih. Tapi maju di Pilkada, suaranya sangat signifikan. Ia mencontohkan mantan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu’mang.
Di sisi lain ARA melihat ada hal yang bisa mengganggu sejumlah figur yang terpilih jadi anggota DPR untuk maju pada Pilkada Makassar. Rentang waktu yang sangat pendek antara Pileg dan Pilkada tentu jadi pertimbangan. Apalagi para caleg baru saja mengeluarkan uang besar di Pileg 2024.
‘’Saya kira itu bakal jadi pertimbangan. Apalagi mereka yang baru merasakan terpilih jadi anggota DPR dan mengeluarkan biaya besar. Tentu mereka berpikir untuk maju. Uang cetak spanduk saja belum kembali, mau maju lagi ke Pilkada, pasti mereka berpikir panjang,” katanya.
‘’Berani tidak mereka melepaskan statusnya sebagai wakil rakyat. Apalagi mereka yang baru. Ini salah satu kekuatan yang bisa kita baca. Apalagi saat ini semua dalam posisi zero. Karena banyak yang pake biaya besar, masa mau keluar biaya lagi untuk maju Pilwali. Iya kalau terpilih. Kalau tidak. Sudah mundur jadi anggota DPR, tidak terpilih lagi. Saya yakin Caleg terpilih masih mari-mari poso,” tambah ARA dengan sedikit menggunakan bahasa Makassar.(risal)