TP PKK Makassar Berkomitmen Mendukung Penurunan Stunting di Sulsel

19
Ketua TP PKK Kota Makassar Melinda Aksa (kiri)

INDONESIANUPDATE.ID, MAKASSAR | Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Makassar, Melinda Aksa, menegaskan pihaknya mendukung penuh program percepatan penurunan stunting di Sulsel, khususnya di Kota Makassar.

“Masalah stunting adalah perhatian kita semua. TP PKK Kota Makassar siap mendukung program percepatan penurunan stunting. Kami akan bergerak cepat dan menyusun langkah strategis sesuai kondisi di lapangan, khususnya di Kota Makassar,” tegas Melinda.

Hal itu ditegaskan Melinda usai mengikuti rapat koordinasi lintas sektor percepatan penurunan stunting di Sulawesi Selatan yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting, Rabu (9/4/2025) oleh  Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sulsel dalam rangka mengidentifikasi intervensi prioritas di 24 kabupaten/kota se-Sulsel.

Melinda mengatakan, langkah awal yang akan dilakukan adalah menggelar rapat koordinasi internal bersama pengurus TP PKK Kota Makassar guna menyusun program kerja agar tepat sasaran. Ia juga menekankan pentingnya pemenuhan asupan gizi seimbang bagi ibu hamil, batita, batuta, balita serta remaja putri melalui program-program konkret.

“Pemenuhan gizi seimbang hal yang sangat krusial. Untuk itu, kami akan mendorong program-program konkret seperti kampanye gemar makan telur dan pemberian makanan tambahan bergizi agar dapat menjangkau langsung keluarga sasaran,” ujarnya.

Melinda berharap intervensi penanganan stunting di Kota Makassar dapat berjalan secara terarah, terukur, dan berkelanjutan agar angka stunting terus menurun hingga zero stunting.

Sementara itu Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi yang juga menjabat sebagai Ketua TPPS Sulsel, memimpin rapat tersebut.  Ia menekankan target penurunan angka stunting 23,9 persen pada tahun 2025 harus menjadi fokus bersama.

“Kami berharap kerja kolaboratif antara TPPS dan TP PKK dan sektor lainnya di seluruh kabupaten/kota dapat semakin diperkuat. Keberhasilan upaya penurunan stunting sangat bergantung pada komitmen lintas sektor dan kesinambungan program,” katanya.

Menurut Fatmawati 504 lokusintervensi stunting yang telah ditetapkan dan menjadi prioritas. “Oleh karena itu, identifikasi dan penemuan kasus balita bermasalah gizi di wilayah-wilayah tersebut menjadi prioritas utama,” tegas Fatma.

Lebih lanjut, Fatmawati memaparkan sejumlah strategi intervensi lanjutan seperti pemeriksaan kesehatan berkala, pemberian makanan tambahan tinggi protein, suplemen gizi mikro, hingga pendampingan kepada ibu hamil bermasalah gizi.

Berdasarkan data prevalensi status gizi anak Desember 2024, Kota Makassar memiliki sasaran 88.096 anak. Dari jumlah tersebut, 82.230 atau 93,3 persen anak telah diukur.

Adapun jumlah status underweight 3.541 anak atau 4,3 persen. Sedangkan jumlah anak stunting 2.659 anak atau sekitar 3,2 persen dari total sasaran.

Hadir dalam rapat tersebut seluruh Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Ketua TP PKK, dan Ketua DWP kabupaten/kota, serta lintas sektor terkait.(*)