INDONEDSIANUPDATE.ID | Seorang kakek berusia 60 tahun, warga Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakkukang digigit buaya muara saat mencari sayur pappa (paku rawa), Kamis (14/12/2023) siang.
Namanya Daeng Sattuang (60). Ia warga Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar. Kakek ini nyaris tewas diterkam buaya.
Peristiwa itu terjadi saat Daeng Sattu sedang memetik sayur pappa di muara Sungai Lakkang, Kecamatan Tallo. Tiba-tiba seekor buaya muara langsung menerkam kakinya. Sattu melawan. Ia memberontak dan memukul kepala buaya itu. Gigitan buaya besar di betis lelaki tua ini akhirnya dilepas.
Ada lima luka bekas gigitan yang cukup parah di betis kanan Daeng Sattu dan mendapat 25 jahitan.
“Kita ada tiga orang. Tapi cuma saya sendiri yang memetik di pohon-pohon nipah,” kisah Daeng Sattu kepada sejumlah wartawan di kediamannya, Kamis (14/12/2023) malam.
Daeng Sattu menyebut, buaya yang menerkamnya lebarnya sekitar 30 cm. Usai digigit, kata Dg Sattu, buaya muara itu langsung kabur.
‘’Saat digigit itu buaya itu mau langsung (tarik) turun ke lubang,” ujarnya.
Ada lima luka gigitan buaya yang membuat betisnya terluka dan mendapat 25 jahitan. Saat kejadian, dia sebenarnya mencari sayur pappa bersama istri dan keponakannya. Namun mereka berpencar di lokasi lain.
Daeng Sattu mengaku ini kali pertama buaya menyerang manusia di lokasi biasa ia mencari sayur. ‘’Padahal saya biasa subuh-subuh sering kesana, tapi tidak pernah keliatan (buayanya). Saya kaget pas muncul,” ujarnya.
Babinkamtibmas Polsek Panakkukang yang bertugas di wilayah Pampang, Bripka Satria mengaku di sekitar muara tempat Daeng Sattu digigit memang dikenal sebagai salah satu sarang buaya. “Menurut informasi yang saya dengar itu memang banyak buaya di situ, dan di sekitar situ warga sudah tahu juga (ada buaya),” ucapnya.
Atas peristiwa itu, ia mengimbau warga yang sering beraktivitas di sekitar sungai terutama area sungai sekitar Lakkang agar selalu waspada. Khususnya warga yang sehari-hari mencari sayuran di muara.
Sayur pappa sejenis tanaman liar. Warnanya coklat kemerah-merahan. Biasanya tumbuh di pinggir sungai dan muncul di musim hujan. Rasanya kenyal. Seperti daging ayam kampung. Sayur ini bisa dimasak hanyalah pucuk yang masih kuncup. Sayur pappa paling khas jika dicampur dalam masakan berkuah santan serta masakan kepala ikan.(*)