Ogah Hadiri Pelantikan Pengprov Cabor, PSTI Sulsel : Kami Kecewa

190
Pengurus PSTI Sulsel periode 2022-2026 diketuai H Surianto dilantik oleh Ketua Umum PB PSTI Sabtu (11/2/2023) di Hotel Aryaduta. Pelantikan tersebut sama sekali tak dihadiri Ketua KONI Sulsel, Yasir Machmud, (FOTO : RISAL)

Keseriusan Yasir Machmud Kelola KONI Sulsel Dipertanyakan

INDONESIANUPDATE.ID | Sejumlah pengurus cabang olahraga (Pengprov Cabor) provinsi mempertanyakan keseriusan Yasir Mahmud yang tidak punya waktu mengurus KONI Sulsel.

Bahkan untuk memenuhi undangan pelantikanpengurus cabor pun Yasir ogah hadir. Saat pelantikan Pengurus Provinsi Persatuan Sepak Sakraw Indonesia (Pengprov PSTI) Sulawesi Selatan, di Hotel Aryaduta, Sabtu malam (11/2/2023), misalnya. Yasir Machmud sama sekali tak menampakkan batang hidungnya.

‘’Jangankan ketuanya,  pengurus KONI Sulsel tak satu orang pun hadir. Saya juga heran ada apa ini. Apa salahnya kami dari cabor sepak takraw. Padahal ada undangan diantar ke kantor KONI,’’ sebut Sekum Pengprov PSTI Sulsel, Nukhrawi Nawir kepada wartawan.

Yang mengherankan lagi, lanjut dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) ini, jumlah pengurus KONI Sulsel ada 70-an orang.

‘’Masa tidak satu pun bisa hadir. Sementara puluhan tokoh olahraga dari luar Sulsel saja jauh-jauh datang menghadiri undangan dan memberi ucapan selamat kepada pengurus PSTI Sulsel,” cetus mantan Pengurus KONI Sulsel ini penuh kecewa.

Bagi Nukhrawi ketidak hadiran Yasir Machmud atau perwakilan KONI pada pelantikan Pengprov PSTI Sulsel adalah suatu kesalahan besar.

‘’KONI Sulsel itu organisasi bernaungnya semua induk cabang olahraga. Pengurus KONI  harus menjadi teladan dan contoh yang baik. Kadispora saja hadir,’’ katanya.

Nukhrawi mengingatkan Yasir dipilih oleh pengurus cabor. ‘’Cabor yang merekomendasikan Yasir sebagai calon ketua dan memilih dia sebagai ketua KONI Sulsel. Jangan seperti kacang lupa kulit.”

Acara pelantikan menurut Nuhrawi juga sebagai ajang menjalin koordinasi dengan Pengprov Cabor. Apa lagi menjelang pelaksanaan Pra PON XXI-2023. KONI Sulsel berkepentingan supaya cabor bisa lolos PON XXI 2024.

‘Kami sangat kecewa. Apalagi pelantikan ini dirangkaikan dengan pemberian penghargaan kepada Rektor UNM Prof Husain Syam yang selama ini banyak membantu atlet Sulsel,’’ ungkap Nuhrawi.

Bantuan Rektor UNM itu berupa pembebasan uang UKT dan beasiswa kepada atlet yang berstatus mahasiswa UNM.

Sepak Takraw Cabor Andalan Sulsel dan IndonesiaUntuk diketahui  Sepak Takraw

Sepaktakraw merupakan salah satu cabor andalan Sulsel. Prestasinya di pentas nasional dan dunia cukup mentereng. Seperti halnya cabor karate. Pada PON XX di Papua 2021 lalu, atlet sepak takraw Sulsel mampu mengawinkan medali emas di nomor putra dan putri.

Selain itu timnas sepak takraw Indonesia yang didominasi atlet asal Sulsel juga mampu mendulang lima medali kejuaraan dunia Kings Cup World Championship Juli 2022 lalu di Bangkok, Thailand. Untuk diketahui pula Timnas ini juga dimanajeri oleh tokoh olahraga asal Sulsel H Surianto yang saat yang saat dilantik sebagai ketua Pengprov PSTI Sulsel tidak dihadiri oleh Ketua KONI Sulsel Yasir Machmud.

Sebelumnya, pada Mei 2022 lalu atlet sepak takraw Indonesia yang lagi-lagi didominasi atlet asal Sulsel juga mampu mengibarkan bendera merah putih setelah meraih medali emas dari nomor nomor double event putra SEA Games 2022 di Hoang Mai Gymnasium, Vietnam .

Tiga pahlawan yang turun dalam nomor tersebut yakni, Saiful Rijal, Muhammad Ardiansyah Muliang dan Jelki Ladada. Selain emas Indonesia juga Sepak mendapat medali perunggu pada nomor beregu putra.

Untuk persiapan SEA Games 2023 saat ini ada enam atlet Sulsel kembali dipercaya masuk tim nasional. Mereka kini tengah menjali Pelatnas. Masing-masing empat atlet putra yakni Hardiansyah Muliang, Rusdi, A. Tri Sandi Saputra an Diky Apriady. Sementara putri dua oramng, Kusnelia dan Fujy Angriani Lestari. Termasuk H Surianto. Juga kembali dipercayakan menjadi manajer timnas Indonesia. Pada SEA Games mendatang ia kembali menargetkan medali emas untuk Indonesia.

Prestasi atlet sepak takraw Sulsel cukup dihormati dan disegani. Tidak hanya nasional. Bahkan di dunia internasional. Namun sayang, justeru di rumah sendiri mereka tidak direken. Ironisnya  dilakukan oleh pengurus KONI Sulsel yang nota bene adalah induk dari seluruh induk cabang olahraga.

Selama terpilih jadi Ketua KONI Sulsel 25 Maret 2022 dan dilantik 10 Agustus 2022 lalu Yasir belum mampu mewujudkan sinergitas dengan para pengurus cabor. Termasuk janjinya  meninggalkan cara-cara klasik dengan mempertahankan faksi-faksi status status quo, pun diingkari.

Bahkan visinya mewujudkan KONI Sulsel sebagai rumah olahraga yang harmoni, selektif dan inovatif  serta menjadikan KONI Sulsel sebagai rumah besar olahraga,  pun belum mampu diwujudkan.  Bahkan kantor KONI Sulsel tidak sejuk untuk dijadikan rumah besar bagi cabor.

‘’Menjadikan KONI ibarat rumah yang nyaman, tempat berteduh bagi pekerja olahraga, menyiapkan kebutuhan sandang, pangan dan papan para atlet melalui cabor dan tempat yang sejuk untuk berdedikasi,” begitu janji Yasir dengan semangatnya saat pemaparan visi misinya usai terpilih.

Target 5 besar nasional yang selama ini digaungkan bakal menjadi mision imposible. Mengapa tidak. Apalagi dana hibah yang hanya Rp 5 miliar dinilai sangat minim untuk membiayai kebutuhan puluhan cabor demi mengejar terget tesebut.

‘’Bagaimana mau capai target 5 besar kalau anggaran minim. Pasang target itu realistis. Harus jelas. Jangan asal teriak,’’ pekik sejumlah pengurus cabor saat diskusi akhir tahun beberapa waktu lalu.(risal)

Tim putra Sulawesi Selatan (biru) meraih medali emas di cabor sepak takraw nomor quadrant.