INDONESIANUPDATE.ID | UKM Mapala-09 FT Unhas dibebukan oleh Dekan Fakultas Tehnik Unhas. Pembekuan unit kegiatan mahasiswa ini diduga buntut dari tewasnya Virendy Marjefry (19), mahasiswa arsitektur angkatan 2021 usai mengikuti Dikdaz & Ormed XXVI di kabupaten Maros.
Peristiwa ini membuat masyarakat pecinta alam berduka. Ucapan belasungkawa pun mengalir dari simpatisan dan berbagai organisasi pegiat alam. Baik disampaikan langsung kepada keluarga almarhum maupun melalu media sosial. Salah satunya Imran Rosady.
“Kami turut berduka cita atas tragedi ini. Mapala-09 yang saya kenali merupakan Mapala yang mengedepankan SOP di setiap kegiatannya,” sebut mantan Ketua Mahasiswa Pecinta Alam Sultan Alauddin (Mapalasta) periode 2016-2017.
Imran mengakui Mapala-09 selalu berupaya meningkatkan skil anggotanya dengan berbagai kegiatan pelatihan dengan standar oprasional yang ketat.
‘’Itulah kenapa nama Mapala 09 cukup tersohor di Indonesia. Prestasinya selama ini juga cukup mentereng. Beberapa kali mengharumkan Mapala Indonesia Timur dengan berbagai program kerjanya yang sangat inovatif,’’ kata Imran.
Salah satu bukti keberhasilan itu, lanjut Imran adalah ekspedisi Ewako Merah Putih (EMP). Misinya menjajal gunung tertinggi dunia.
Organisasi pecinta alam di bawah naungan Senat Mahasiswa (SEMA) FT-Unhas ini terbentuk 24 April 1997. Dipelopori oleh mahasiswa FT- Unhas angkatan 1993. Mereka bekerja sama SKL dan SAR Unhas.
Sekretariat pertamnya di ruang Lanana 875 mdpl, Bontomarannu. Seiring berpindahnya FT- Unhas, mereka juga ikut pindah ke kampus di Kabupaten Gowa. Awal berdiri Mapala -09 memiliki 3 divisi ; Sadar Lingkungan, Gunung, Rimba, dan Climbing. Empat tahun kemudian lahir divisi baru, Diving. Tahun berikutnya bertambah satu divisi lagi, caving.