Lima Petinju Ikut Kejuraan di Malaysia, Menuju Kembalinya Kejayaan Tinju Indonesia

18

Kembalikan Kejayaan Tinju Indonesia

KETUA Umum Pengurus Pusat Pertina,  Hillary Brigitta Lasut menjelaskan keikutsertaan lima atlet Indonesia pada kejuaraan di Negeri Sembilan bertujuan untuk memberi kesempatan kepada petinju muda Indonesia menambah pengalaman dan jam terbang menghadapi lawan-lawan dari luar negeri.

‘’Atlet-atlet kita harus punya pengalaman bertanding lawan petinju luar. Kalau di Indonesia, saya yakin kelima atlet kita ini sudah yang terbaik di kelasnya. Kita beri kesempatan mereka untuk menambah pengalaman dan jam bermain di luar,’’ jelas Hillary.

Sejak terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Pertina 2 Agustus 2025 lalu di Jakarta, anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai  Demokrat ini bertekad akan mengembalikan kejayaan tinju Indonesia. Termasuk mencari petinju-petinju terbaik di seluruh pelosok tanah air untuk dibina demi meraih prestasi internasional.

‘’Konsistensi pembinaan dan kompetisi akan melahirkan atlet-atlet berprestasi pada  level internasional. Tujuan kita semua sama, mengantar atlet-atlet tinju amatir Indonesia meraih impiannya menjadi juara pada single maupun multi event internasional atas nama Indonesia,” ujar peraih suara terbanyak caleg perempuan pada Pileg 2024 dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Utara, ini.

Bagi Hillary, kualitas atlet hanya akan meningkat jika mereka mendapat banyak kesempatan bertanding. Karena itu, selama di kepengurusannya ia bertekad akan memperbanyak agenda kompetisi di berbagai level.

“Kami akan konsisten mulai dari pencarian bibit potensial, pembinaan atlet, hingga memastikan siap menghadapi persaingan internasional,” tegas Hillary.

Di kepengurusan Pertina periode 2025 – 2029, tambah Hillary,  akan dijalankan dengan empat prinsip utama: bersahabat, sportif, disiplin, dan rela berkorban. Ia juga mengajak seluruh pengurus pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota untuk bersatu memajukan olahraga tinju amatir Indonesia.(asriel) 

Kenangan manis saat Ellyas Pical, petinju asal Saparua, Maluku meraih gelar juara dunia IBF Super Flyweight di usia 25 tahun. Kenangan itu terjadi pada 30 Mei 1985 usai Elly memukul jatuh petinju Korea Selatan, Chun Jun Do. Ellyas Pical berasal dari ring tinju amatir. Ia kemudian berali ke tinju pro dan menjadi juara dunia. Pertina di bawah komando Dr Hillary Brigitta Lasut, SH, LLM bertekad akan mengembalikan kejayaan tinju Indonesia.(DOK)