Pelatih berusia 51 tahun ini mengakui kekuatan tim asuhannya sedikit pincang saat menghadapi Vietnam. Dua pilarnya, Asnawi Mangkualam dan Elkan Baggott, absen.
Tapi, status tuan rumah tidak serta-merta menguntungkan Vietnam. Golden Star Warriors juga dalam tekanan. Mereka dituntut untuk menang dan mempertahankan medali emas. Hal ini diakui sang mentor Park Hang-seo.
“Ini adalah turnamen di Vietnam dan kami sebagai juara bertahan. Saya pun tahu para pemain berada di bawah sedikit tekanan. Tapi, mereka akan melakukannya,” jelas Park Hang-seo dikutip Bola.com dari media Vietnam, Zing News.
“Kami akan mencoba untuk menyelesaikan tugas mempertahankan medali emas dan membawa sukacita bagi semua orang,” terang arsitek berusia 63 tahun tersebut.
Timnas Indonesia U-23 mendapatkan pujian dari Park Hang-seo. Garuda Muda disebutnya jauh lebih kuat ketimbang SEA Games 2019.
Pada SEA Games 2019 di Manila, Filipina, Timnas U-23 yang ketika itu menurunkan timnas U-22 dibantai Vietnam 0-3 dalam perebutan medali emas.
Kedua tim kembali berhadapan di babak penyisihan Grup A, SEA Games edisi 2021. “Dua tahun lebih yang lalu, kami mengalahkan timnas U-22. Namun, mereka kini jauh lebih kuat,” sebut Park Hang-seo, disadur dari media Vietnam, The Thao 247.
“Timnas U-23 mengalami banyak perubahan dan mencapai prestasi tertentu,” ujar arsitek berkebangsaan Korea Selatan tersebut.(risal)