Babak Pra kualifikasi PON XXI seri pertama akan berlangsung di Kota Makassar, Juli 2023. Sebelumnya direncakan di kota Solo, Jawa Tengah, Juni 2023. Namun Solo batal jadi tuan rumah tanpa alasan yang jelas. Pengurus Pertina Pusat kemudian menunjuk Pengprov Pertina Sulsel sebagai tuan rumah menggantikan Solo. Kepastiannya diputuskan dalam rapat PP Pertina, Selasa (18/4/2023).
Sementara seri kedua tetap akan berlangsung di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Oktober 2023. Ratusan atlet berebut tiket menuju PON XXI Aceh-Sumut 2024. PP Pertina akan mempertandingkan 20 kelas. Sebelas kelas putra dan sembilan kelas putri.
“Sulsel tidak ditunjuk begitu saja. Tapi melalui proses. Hasilnya, mayoritas Pengprov Pertina se Indonesia mendukung kami jadi tuan rumah. Itu dibuktikan dengan surat dukungan yang dikirim ke PP Pertina,” jelas Harpen.
Meski sudah ada penujukan yang dibuktikan dengan Surat Keputusan PP Pertina, namun Harpen mengaku masih akan berkoordinasi dengan PP Pertina. Sebab penyelenggaraan event nasional ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Di sisi lain Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel apalagi KONI Sulsel menyediakan anggaran.
“Kami memang harus kerja keras mencari dana. Dana yang dibutuhkan minimal Rp 1,5 Miliar. Karena ada sekitar 1000-an atlet, pelatih dan official akan hadir di Makassar. Mereka datang dari 36 provinsi se Indonesia. Sudah termasuk empat provinsi baru Papua. Kecuali Aceh dan Sumatera Utara tidak hadir karena mereka tuan rumah PON 2024,” urai Harpen Ali.
Sekretaris Umum (Sekum) Pengprov Pertina Sulsel Sri Syahril mengaku kecewa dengan sikap Pemprov dan KONI Sulsel yang sepertinya ogah mendukung Sulsel sebagai penyelenggara Pra PON di Makassar.
“Sebenarnya ini sebuah kehormatan bagi Sulsel. Karena dipercaya sebagai tuan rumah. Harus kita bangga. Berarti kita diperhitungkan. Apalagi ini kali pertama Sulsel dipercaya jadi tuan rumah Pra PON Tinju. Selama ini belum pernah sama sekali,” ungkap Sri.
Ia berharap Gubernur Sulsel bisa memikirkan hal ini. Apalagi pengurus cabor dibebani target lima besar PON 2024 mendatang. “Kalau kami diberi target tinggi oleh Gubernur tentu kami juga harus didukung secara maksimal.Jangan seperti kata orang bijak, selera tinggi ekonomi lemah,” cetus Sri.(risal)