INDONESIANUPDATE.ID | Anggota DPRD Makassar, Rezki, mengingatkan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar. Ia menyebut masih banyak masyarakat yang minim kesadaran mengelola sampah.
Rizki menyampaikan hal itu saat Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Kota Makassar Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah di Karebosi Premier Hotel, Minggu (19/6/2022).
“Kita tidak boleh egois. Jika banyak sampah di sekitar kita, membuat kita tidak nyaman. Selain menimbulkan bau yang tidak sedap juga dapat menjadi sarang penyakit,” ucap legislator partai Demokrat ini.
Anggota Komisi B ini mengatakan, kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah juga disebabkan karena minimnya edukasi terkait sampah.
“Sampah itu banyak macam dan jenisnya, dan cara pengelolaannya pun tidak boleh sembarangan. Beberapa sampah bahkan bisa bernilai ekonomis kalau dimanfaatkan dengan baik,” tuturnya.
Akademisi Mukhtar Tahir membeberkan, kehadiran Perda tentang pengelolaan sampah menjadi penting. ‘’Perda itu menjadi pegangan bagi setiap individu di Kota Makassar untuk bertanggung jawab atas setiap sampah yang dihasilkan,’’ katanya.
Ia menjelaskan sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga. Kemudian sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum dan/atau fasilitas lainnya.
Sementara untuk sampah spesifik, terdiri atas sampah yang mengandung barang berbahaya dan beracun, sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun, sampah yang timbul akibat bencana, puing bongkaran bangunan, sampah secara teknologi belum dapat dikelola, dan sampah yang timbul secara tidak priodik.
Pemerhati Lingkungan A Iskandar menambahkan, rata-rata setiap orang menghasilkan sampah sebanyak 2 kilogram per hari. Jika dikalikan dengan jumlah warga Kota Makassar, maka rata-rata sampah yang dihasilkan mencapai 2 ton per harinya.
“Ini yang menyebabkan penumpukan terus menerus di TPA Tamangapa. Kalau kita bisa mengelola sampah, dipilah sejak awal, maka tidak semua akan sampai 2 ton yang akan masuk ke TPA,” ungkapnya.
Kehadiran Bank Sampah, lanjutnya, bisa menjadi salah satu solusi. Selain membiasakan masyarakat untuk memilah sampah, masyarakat juga bisa memperoleh penghasilan tambahan.(riel)