Ananda Raehan, Ricky Pratama, Victor Dethan, Mufli Hidayat, hingga Sulthan Dzaky, adalah contoh dari pemain bertalenta yang dimiliki PSM. Mereka adalah jebolan akademi. Melihat skuad yang dimiliki saat ini, banyak yang optimis tim besutan Bernardo Tavares memiliki masa depan cerah hingga beberapa musim ke depan.
”Anak-anak muda di PSM memang butuh proses untuk bisa lebih matang. Dua, tiga tahun ke depan PSM sudah punya tim-tim muda yang solid,” katanya.
Instruktur pelatih PSSI ini berpesan kepada Tavares untuk menjaga konsistensi para pemain mudanya di tengah kesibukan membela PSM dan Timnas Indonesia.
”Anak-anak muda di PSM sangat potensial. Tapi mereka belum matang. Tidak boleh juga dipaksakan. Ini yang harus dijaga. Nah, disitulah peran pelatih untuk menjaga konsistensi pemain,” sebut Hanafing.
Ia menekankan manajemen PSM sudah harus menata akademinya dengan baik agar tidak kehabisan bakat-bakat pemain muda. Meski sesungguhnya di Sulsel tidak kehabisan bakat-bakat muda potensial.
“Makanya saran saya akademi usia 20 harus dijaga dan dibangun dengan baik. Jangan sampai mau bertanding baru dikumpul,” katanya.(risal)