INDONESIANupdate.id | SUDAH belasan tahun prestasi olahraga Sulawesi Selatan (Sulsel) terpuruk di kancah naional. Padahal beberapa belas tahun lalu pula atlet asal tanah Bugis cukup diperhitungkan di negeri ini.
Alasan itulah sehingga dua tokoh Partai Golkar, Yasir Susanto Machmud dan Moehammad Roem ingin merebut kursi 01 KONI Sulsel. Keduanya mengusung misi yang sama pula, mengembalikan kejayaan prestasi olahraga Sulsel di kancah nasional dan internasional.
Nama dua tokoh ini sudah ditetapkan oleh tim penjaringan dan penyaringan bakal calon Ketua Umum KONI sebagai rival di Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) Sulsel. Pesta demokrasi empat tahunan insan olahraga Sulsel itu dijadwalkan akan berlangsung akhir Maret 2022.
Penetapan calon Ketua Umum (Ketum) KONI Sulsel ini diputuskan dalam rapat tim penjaringan dan penyaringan di kantor KONI Sulsel, Rabu sore (2/3/2022). Sejak 13 Desember 2021 sampai 28 Feberuari 2022, kami melakukan proses pemeriksaan dan verifikasi berkas. Hari ini kami tetapkan H.Mohammad Roem SH M.Si dan Yasir Susanto Machmud SE sebagai calon ketua umum yang sah dan memenuhi syarat untuk diajukan dan dipilih dalam Musorprov KONI Sulsel tahun 2022,” jelas Sekertaris Panitia Penjaringan dan penyaringan Dr Yasser Wahab.
‘’Dua nama yang baru saja ditetapkan ini selanjutnya akan diserahkan kepada presidium Musprov KONI Sulsel,” tambah Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Mappinawang yang juga didampingi tiga anggota tim, Chaerul Tallu Rachim, Andi Haidar, dan Andi Naharuddin serta Plt. Sekum KONI Sulsel M Dahlan Abubakar.
Dari hasil rekapitulasi surat dukungan yang valid M Roem didukung 12 pengurus KONI kabupaten/kota dan 37 cabang olah raga (cabor). Sementara Yasir didukung 6 KONI kabupaten/kota dan 9 cabor.
Prestasi Sulsel Jembok
Prestasi Sulsel yang sangat membanggakan yakni PON XVII 2008 di Kalimantan Timu. Kala itu Sulsel menempati posisi 6 klasemen akhir. Para atlet membawa pulag 76 medali. Rinciannya 25 keping medali emas, 23 perank dan perunggu 28. Empat tahun kemudian prestasi atlet Sulsel menurun.
Pada PON XVIII 2012 di Riau, prestasi Sulsel turun ke posisi 7. Perolehan medalinya pun anjlok. Medali yang dibawa pulang menurun. Sisa 57 keping. Rinciannya, emas 19, perak 17 dan 21 perunggu.
Nasib serupa juga terjadi pada PON XIX 2016 di Jawa Barat. Malah, posisi Sulsel tenggelam di di urutan 12. Total ada 63 medali berhasil diperoleh. masing-masing 12 emas, 23 perak dan 28 perunggu.
Yang lebih memprihatinkan prestasi Sulsel di PON XX Papua 2021. Sulsel hanya mampu meraih 37 medali. Masing-masing 11 emas, 13 perak dan 13 perunggu. Posisi Sulsel memang naik dibanding PON Jawa Barat. Tapi secara kualitas prestasi olahraga anak-anak Bugis menurun.
Alasan ingin memperbaiki prestasi olahraga Sulsel inilah yang ‘memaksa’ Yasir Mahmud dan M Roem ingin menjadi Ketum KONI Sulsel. Siapa Yasir dan Roem? Berikut profil singkatnya.
Yasir Mahmud tak Ingin Bergantung Dana Hibah
Yasir Mahmud adalah seorang pengusaha. Juga kader Partai Golkar. Sehari-hari ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Sulsel Citra Indonesia (SCI) atau Perseroda Sulsel. Usianya masih muda. Baru 39 tahun. Lahir di Watampone 1 Februari 1983.
Meski terbilang masih muda namun suami dari Andi Tenri Enka ini sukses mengelolah sejumlah perusahaan. Perusahaan yang dikelolanya bergerak di bidang distribusi pupuk, semen, gula, transportasi, peternakan dan restoran.
Sukses mengelolah perusahaan di bawah bendera Yasika Grup, ayah dari Yasika Aulia Ramadhany, Yasika Dwi Ardina dan Yasika Raja Aditya ini ingin mengabdikan dirinya memajukan olahraga Sulsel yang beberapa tahun ini prestasinya sangat merosot.
‘’Ini yang memanggil saya untuk membangkitkan kembali prestasi olah raga Sulsel yang pernah jaya dan disegani di masa lalu,” ujar Yasir.
Ayah tiga anak ini sadar betul tantangan yang akan dihadapi ke depan dalam mengelolah KONI akan jauh lebih berat. Apalagi alokasi dana hibah ke KONI Sulsel sangat terbatas.
‘’KONI tidak bisa lagi menggantungkan hidup pada subsidi anggaran dari pemerintah. Insya Allah kalau saya terpilih nanti saya akan hibahkan pendapatan perusahaan saya untuk pembinaan dan prestasi olahraga Sulsel,” tegas Yasir.
M Roem Ingin Mengulang Sukses
Sementara itu calon Ketua KONI Sulsel lainnya adalah M Roem. Dia dikenal sebagai politisi senior di Sulsel. Usianya cukup matang, 72 tahun. Mantan Bupati Sinjai dua periode (1993—1998).
Politisi kelahiran 8 Mei 1950 ini juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Sulawesi Selatan. Juga dua periode (2008—2009, 2009—2014 dan 2014—2019).
Seperti juga Yasir, Roem juga punya keinginan yang sama ingin mengembalikan prestasi olahraga Sulsel.
“Saya memutuskan mencalonkan diri setelah teman-teman pengurus cabor meminta saya kembali mengurus KONI Sulsel sebagai ketua. Sebagai orang yang mencintai olahraga saya sulit menolak permintaan itu,” ujar Roem yang menjadi Ketua Kontingen Sulsel di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008 Kaltim.
Pada saat itu, Sulsel bertengger di peringkat enam besar perolehan medali. Menurut Roem, sebagai mantan ketua harian KONI Sulsel, ia mengaku prihatin dengan menurunnya prestasi olahraga di Sulsel.
‘’Prestasi Sulsel belakangan ini semakin menurun. Itu salah satu pekerjaan rumah bagaimana pimpinan KONI bisa mengembalikan prestasi seperti dulu lagi,” tambah Ketua Harian KONI Sulsel periode 2008-2012, ini.
Perseteruan dua kader Golkar demi meraih kursi 01 KONI Sulsel ini memang cukup menarik. Menariknya karena dua calon hanya berebut 77 suara, 24 suara KONI kabupaten dan kota dan 53 suara pengurus cabor. Meski hanya 77 suara namun dibutuhkan strategi khusus untuk meraih simpati dari para insan olahraga.
Nah, siapa pemenangnya? Menarik ditunggu.(syah)